TEKS VISUALISASI JALAN SALIB : KISAH SENGSARA YESUS KRISTUS


TEKS VISUALISASI JALAN SALIB : KISAH SENGSARA YESUS KRISTUS

Keterangan :
- Y : Yesus
- Pt : Petrus
- Yd : Yudas
- Yh : Yohanes
- Yf : Yusuf
- Nk : Nikodemus
- Pr : Prajurit / Algojo (pada penyesahan) / Penjaga Bait Allah (pada scene pertama)
- IA : Imam Agung
- IK : Imam Kepala
- R : Rakyat
- Fr : Orang Farisi
- B : Barabas
- Pl : Pilatus
- KP : Kepala Prajurit
- M : Maria
- WY : Wanita Yerusalem
- V : Veronika
- Sm : Simon dari Kirene


Scene 1
LATAR : TAMAN GETZEMANI
ADEGAN :
- Percakapan Yesus dan Petrus
- 3 Murid yang bersama Yesus di taman Getzemani, berjaga-jaga hingga tertidur
- Yesus membangunkan para murid untuk berjaga-jaga 2x
- Yesus berdoa
- Yudas dan para penjaga Bait Allah datang, dilanjut dengan Yudas yang mencium pipi Yesus
- Perang antara murid Yesus dan juga pasukan suruhan Imam Kepala
- Petrus menghunus pedang ke telinga Malkus
- Yesus menyembuhkan dan akhirnya tetap ditangkap

PUISI :

TUBUH TERGUNCANG , DARAH MENGALIR DERAS
TETESAN KERINGAT
SERASA TITK TITIK DARAH YANG KELUAR
MEMBASAHI TANAH YANG GERSANG
TUBUH TERKULAI,JIWA TERGUNCANG KERAS
SECERCAH HARAPANPUN SIRNA.

Narator : Kegelapan menyelimuti kota Yerusalem. Lalu pergilah Yesus berjalan menyusur lembah Sedron menuju ke taman Getzemani. Yesus masuk ke taman itu dengan membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus, Yohanes dan Yakobus. Adapun Yudas yang mengkhianati Yesus juga mengetahui tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ bersama dengan murid-murid-Nya.

(Yesus  berjalan dengan sangat pelan. Terlukis kesedihan di wajah-Nya, sementara para murid-Nya mengikuti dari belakang, sambil menolah ke kiri dan ke kanan karena ada kecemasan di hati mereka, terutama Petrus)

DIIRINGI LAGU : BAPA DALAM SURGA

Narator : Sesampainya di taman itu, kata Yesus kepada para murid-Nya :

Yesus  : "Duduklah di sini, sementara Aku berdoa. Hati-Ku sangat sedih seperti mau mati rasanya. Tinggallah disini dan berjaga-jagalah dengan Aku”

Narator : Ia maju sedikit, lalu sujud berdoa, kata-Nya :

Yesus : "Ya Bapa jikalau sekiranya mungkin biarlah cawan ini lalu darpada-Ku tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."

Narator : Setelah itu Ia Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan didapatinya mereka  sedang tidur. Lalu Ia berkata kepada Petrus :

Yesus : "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging ini lemah."

Narator : Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya :

Yesus : "Ya... BapaKu, jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu"

Narator : Setelah itu Ia Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan didapatinya mereka  sedang tidur sebab mata mereka sudah berat. Ia membiarkan mereka  di situ lalu pergi berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga.

(Yesus berdoa ketiga kalinya)

Narator : Sesudah itu Ia datang kepada murid-muridnya dan berkata kepada mereka :

Yesus : “Lihat, saatnya sudah tiba, bahwa Anak manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa. Bangunlah mari kita pergi, Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat.”

Narator : Tak lama setelah Yesus yang sedang berdoa, datanglah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia ada serombongan orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua. Orang yang menyerahkan Yesus telah memberitahukan tanda ini kepada mereka: "Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia dan bawalah Dia dengan selamat."

Y : "Siapakah yang kalian cari ?"

Pr : "Yesus dari Nazaret" (Serentak)

Y : "Akulah Dia."

(Serombongan prajurit tersentak kaget mendengar jawaban Yesus, tak lama kemudian Yudas mendekat ke arah Yesus, dan mencium-Nya)

Y : "Hai Yudas, apakah engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman?"

Yd : (sambil mecium pipi Yesus) "Salam, Ya Rabi..."

Pt : "Pengkhianat !!" (sambil menampar dan menendang Yudas)

Narator : Melihat hal itu, terjadilah perang antara murid-murid Yesus dan para penjaga Bait Allah. Petrus akhirnya pun mengeluarkan sebuah pedang dan menghunus pedangnya serta memotong telinga salah seorang hamba Imam Besar hingga putus, hamba itu bernama Malkus.

Y : "Petrus... Petrus... sarungkanlah pedangmu ! (seketika itu pula petrus berhenti melawan dan meletakkan pedangnya. Setelah berkata demikian, mendekatlah Yesus ke arah malkus dan menyembuhkan telinga Malkus dengan memegang bagian telinganya. Melihat kejadian itu, Malkus hanya bisa terdiam)

Narator : Tanpa ada sedikit rasa ampun, para algojo tetap menangkap Yesus dan menggiringnya kehadapan Imam Besar. (Yesus dibekap dan diseret menuju tempat Imam besar)



Scene 2
LATAR : Tempat Hanas-Khayafas
ADEGAN : DIBALIK TIRAI HITAM DAN TIDAK DIPERLIHATKAN, HANYA NARASI
- Selama perjalanan menuju Hanas-Khayafas Yesus di pukul, tendang, dorong, dll.
- Para imam dan ahli taurat berkumpul bersama Hanas dan Khayafas
- Yesus didorong di hadapan Khayafas

Dialog :
Narator :  Sesudah mereka menangkap Yesus, mereka membawa-Nya menghadp Khayafas, Imam Besar. Disitu berkumpullah Ahli-ahli Taurat dan tua-tua bangsa Yahudi. Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh sampai ke halaman Imam besar, dan sesudah masuk ke dalam, Ia duduk diantara pengawal untuk melihat kesudahan perkara itu. Imam-imam kepala yang ada di Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati. Tetapi mereka tidak menemukan kesalahan apapun pada-Nya, walaupun tampil banyak saksi dusta. Dan akhirnya seseorangpun berkata kepadanya : “Orang ini berkata: Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan membangunnya dalam waktu 3 hari.” Lalu Imam Kepala yang berdiri disitu berkata kepadaNya : Tidakkah engkau memberi jawb atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi terhadap Engkau ? Yesuspun terdiam dan tidak menjawab. Imam Kepala kembali berkata kepadaNya : “Demi Allah yang Hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias Anak Allah ?” Jawab Yesus : “Engkau sendiri yang mengatakannya”

Narator : Mendengar kesaksian Yesus itu, membuat Imam-imam, Ahli Taurat dan Orang YAhudi semakin murka, dan satu suara yng bulat, mereka menginginkan Yesus dihukum mati. Sementara itu Petrus duduk di luar halaman. Maka datanglah seorang hamba perempuan kepadanya, katanya : “Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus orang Galilea itu ?” Tetapi ia menyangkal di depan semua orang katanya: “Aku tidak tahu apa yang engkau maksud” Ketika ia pergi ke pintu gerbang, seorang hamba lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang yang berada di situ : “Orang ini bersama-sama dengan Yesus, Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu ?” Dan ia menyangkalnya pula dengan bersumpah, katanya : “Aku tidak kenal orang itu” Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ dating kepada Petrus dan berkata : “Pasti engkau salah seorang dari mereka, itu nyata dari bahasamu”. Maka mulai Petrus mengutuk dan bersumpah. Sekali lagi Petrus menjawab : “Tidak, Aku tidak mengenal orang itu” Dan pada saat itu berkokoklah ayam. Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya : “Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku 3 kali. Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya”
LAGU SIGNOR DEO



Scene 3
LATAR : Yesus dihadapan Pilatus
ADEGAN :
- Yesus didampingi 2 algojo berdiri di depan Istana Pilatus, dengan imam agung, ahli farisi dan juga - - orang yahudi berada dibelakang Yesus
- Pilatus keluar dr ruangan bersama kepala prajurit
- Yesus di dera (cambuk, dll)

Dialog :
YESUS DIGIRING KE PILATUS
Narator : Pagi-pagi benar imam-imam kepala bersama tua-tua dan ahli-ahli Taurat dan seluruh Mahkamah Agama sudah bulat mupakatnya. Mereka tetap membelenggu Yesus lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus. Selama perjalanan menuju istana Pilatus, ternyata beberapa murid Yesus ada yang turut serta mengikutinya, salah satunya adalah Petrus. Genaplah yang tertulis pada kitab suci, bahwa sebelum ayam berkokok, Petrus akan menyangkal Yesus sebanyak 3x. Mengingat akan apa yang pernah dikatakan Yesus, sungguh membuat hati Petrus hancur dan menyesal.Sesampainya di depan Istana pilatus, bersoraklah para imam kepala, kaum farisi, dan orang-orang Yahudi

IA1 : "Gubernur Pilatus... Gubernur Pilatus! Kami membawa orang ini untuk diadili!"

KP : "Hai kalian orang Yahudi.. Sepagi ini kalian sudah ribut.. Apa yang kalian ributkan?"

IA2 : "Kami disini untuk mengadili orang yang menentang kaisar.. dan mengaku dirinya putra Allah."

KP : "Kami lihat beberapa hari yang lalu kalian mengelu elukan Dia sebagai Raja Agung..
Kenapa sekarang berbalik melawan Dia?"

IA3 : "Karena itulah, kami membawa orang ini untuk diadili dan dihukum mati!"

Pl : "Siapakah orang yang kalian bawa kemari ? Dan apa tuduhanmu atas orang ini ?"

R1 : "Tuan harus menghukum Ia, sebab Ia telah menghasut orang banyak untuk melakukan pemberontakan."

R2 : "Ia mengatakan bahwa diri-Nya  adalah raja, maka melawan Kaisar!!!"

R3 : "Ia mengakui diri-Nya adalah Putra Allah, Ia menghujat Allah! Hukum Dia!!!"

IM1: "Tentu saja orang ini tidak kami serahkan kepada Tuan, seandainya Ia tidak berbuat suatu
kesalahan."

Pl : "Periksalah kembali, dan adililah Ia menurut hukummu sendiri."

IK2 : "Kami tidak mempunyai kuasa untuk menjatuhkan hukuman mati."

Pilatus mendekat kepada Yesus

Pl : "Baiklah, aku akan bertanya pada orang ini. Apakah Engkau Raja orang Yahudi?"

: "Apakah pertanyaan itu timbul dari pikiran Tuan sendiri? ataukah Tuan dengar dari orang lain
Yang mengatakan itu tentang Aku?"

Pl : "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsamu sendiri, serta Imam Kepala menyerahkan Engkau
kepadaku?"

: "Kerajaan-Ku bukan di dunia ini. Jika itu benar, para hamba-Ku akan melawan penangkapan ini. Tapi kerajaan-Ku berada di tempat lain."

Pl : "Jadi benar engkau Raja ?!"

Y : "Kau sendiri yang mengatakannya. Aku terlahir dan datang ke dunia ini untuk bersaksi tentang kebenaran."

Lalu Pilatus berjalan kepada rakyat.

Pl : "Aku tidak menemukan kesalahan atas orang ini. Apa yang kalian kehendaki padaku terhadap Rajamu?"

R1 : "Dia bukan raja kami!!!!" (Rakyat bergemuruh menyaut)

R2 : "Kami tidak memiliki Raja seperti Dia! Hukum Dia!!!"

F1: "Raja kami adalah Kaisar. Salibkan Dia!!!!! Jika engkau tidak menghukumnya, engkau bukanlah sahabat Kaisar!!"

Pl : "Orang ini tidak mempunyai kesalahan apapun, tetapi bawalah dan cambuklah Dia. Lalu aku akan membebaskan-Nya."

Proses pencambukan, setelah dicambuk Yesus dipakaikan jubah ungu dan juga mahkota duri.

Pr2 : "Ayo! beri Dia jubah serta mahkota kepadaNya" (jubah ungu dikenakan pada Yesus)

Pr3 : "Wah, rupanya Engkau sungguh cocok menjadi Raja!!" (menampar Yesus)

Pr2 : "Salam, hai Raja orang Yahudi!! Apakah Engkau tidak mendengar salamku? (menampar)

Setelah puas mengolok-olok, Yesus kembali dibawa ke hadapan Pilatus

Narator: Telah menjadi kebiasaan untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu, menurut permintaan orang banyak. Dan pada waktu itu adalah seorang yang bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan dalam pemberontakan. Maka datanglah orang banyak dan meminta supaya Barabas dibebaskan.

Pl : "Dengar, biasanya menjelang Hari Raya Paskah Yahudi, aku membebaskan seorang tahanan bagimu. Biarlah aku membebaskan Dia. Lihatlah Dia aku telah menghukumnya.."

F2 : "Jangan Dia, melainkanBarabas!!" (berteriak dengan lantang, disambung dengan rakyat yang berteriak “Bebaskan Barabas…!! Bebaskan Barabas…!!)

Pl : "Prajurit, bawa Barabas kemari."

Pr3 : "Baik Yang Mulia." (Dua orang prajurit membawa Barabas kehadapan Pilatus; Barabas dengan wajah angkuh nan sombong serta meronta-ronta ketika digiring oleh prajurit)

Pl : "Sekali lagi aku berkata kepadamu, mana yang Engkau kehendaki untuk aku bebaskan? Barabas, ataukah Yesus, Raja bangsa Yahudi?"

R : "Bebaskan Barabas!!!" (saling bersautan)

Pl : "Barabas, Kamu dengar sendiri. Hari ini kamu Bebas.Prajurit, lepaskan Barabas!"

P3 : "Baik Yang Mulia."

: "Hahaha... Dasar orang-orang bodoh. Kalian menginginkan aku bebas? Apa kalian tidak takut, aku akan membunuh dan mencuri harta kalian?" (Melihat ke arah Yesus) "Hai kau! Kau akan merasakan sendiri betapa kejam orang-orang ini akan menyiksa Engkau. Puih!" ( Barabas meludahi Yesus) "ha..ha..ha..."

Narator :Tidak ada alasan bagi Pilatus untuk menghukum Yesus. Akan tetapi, karena desakan darirakyat dan Imam Kepala akhirnya hal itupun ia lakukan.

Pl : "Aku membawa Dia keluar kepadamu supaya kalian tahu bahwa aku tidak menemukan kesalahan apapun untuk menghukum orang ini. Lihat orang ini!"

R : "Salibkan dia! Kami tidak mempunyai raja seperti dia ! Bunuh dia ! Bunuh dia !"

Pl : "Ambil sendiri dan salibkanlah Dia..! Sebab aku tidak menemukan alasan apapun untuk menghukum mati orang  ini."

R : "Bunuh dia! Dia harus Mati !"

Pl :  "Darimana Engkau? Engkau tidak mau berbicara kepadaku? Apakah Engkau tidak tahu, bahwa aku berkuasa untuk melepas atau menyalibkan Engkau? (mendekat dan berbicara pada Yesus dengan suara sedikit gemas).

Y : "Tuan tidak mempunyai kuasa atas diri saya. Kecuali kuasa itu dari Atas, maka orang orang yang menyerahkan Saya pada Tuan lebih besar dosanya."

IA2 : "Kalau Tuan membebaskan dia, Tuan bukan sahabat Kaisar. Setiap orang yang mengaku Raja, Dia melawan Kaisar."

: "Yaa… benar…Buang dia ! Salibkan Dia ! Salibkan Dia !"

Pilatus berjalan lalu mencuci tangan dan berkata.

Pl : "Aku tidak bertanggung jawab atas darah orang ini.Prajurit, bawa orang ini kepada orang Yahudi untuk disalib !"

P1 : "Baik Yang Mulia.." (sambil menyeret Yesus keluar dari istana Pilatus)

Pl : "Prajurit! Jangan lupa tempelkan tulisan ini di kayu salib tempat Raja Yahudi ini."

IA1: "Gubernur Pilatus, Janganlah engkau menulis Raja Orang Yahudi. Kami tidak memiliki raja seperti Dia, yang mengaku putra Allah."

Pl : "Sekali kutulis, tetap kutulis ! Prajurit laksanakan !"

Pr2 : "Baik yang Mulia!"



Scene 4
LATAR : Yesus memanggul Salib
ADEGAN :
- Prajurit memberikan salib untuk dipanggul menuju bukit golgota
- Perjalanan memanggul salib

Dialog :
Narator : Yesus tidak bersalah namun dijatuhi hukuman mati. Setelah diolok-olok, dludahi,dimahkotai duri dan disesah, Yesu dibawa keluar dari balai pengadilan untk disalibkan.
Sambil memkul salibnya Yesus pergi ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak yang dalam bahasa Hibrani disebut “GOLGOTA”.

Pr1 : "Ayo prajurit, bukalah mantel ungu itu (salah seorang membuka mantel Yesus dan memakaikan jubah (putih)). Dimana salibnya?"

(beberapaprajuritkeluarmengambilsalib (prajurit 3,4,dan 5)

Pr3 : "Paksakan Dia pikul salibnya sampai kepuncak golgota."
(Yesus mulai memikul salib, dan mulai berjalan)



Scene 5
LATAR : Yesus Jatuh Pertama kalinya di Bawah Salib
ADEGAN :
- Yesus terjatuh dibawah salib pertama kali
- Para prajurit dan orang-orang farisi memukul, mencambuk, mengolok, dll

Dialog :
Narator : Di tengah perjalanannya Yesuspun Jatuh untuk pertama kalinya
Orang farisi (sebagian rakyat) mengolok – olok, melemparibatu, dsb

F1 : "baru berjalan sudah jatuh. Lemah!!" (Sambil menunjuk Yesus)

F2 : "Dia hanya berpura – pura itu. Bangunkan Dia!!"

Prajurit berteriak di depan wajah Yesus.

Pr2 : "Bangun!!"

Pr3 : "Cepat bangun!!" (Prajurit menyiksa Yesus)

Yesus hanya diam dan berusaha berdiri tapi tidak sanggup, dan prajurit membangunkan Yesus dengan paksa.



Scene 6
LATAR : Yesus Berjumpa dengan IbuNya
ADEGAN :
- Yesus terjatuh dan Maria menghampiri Yesus dengan rasa iba
- Yesus meninggalkan Maria

Dialog :
Narator : Yesuspun terjatuh lagi dengan posisi berlutut. Kemudian dari kerumunan Maria datang menghampiri Yesus. Dengan wajah menangis, Maria memegang wajah Yesus dan memandangNya penuh arti.

Y : "Ibu mengapa Engkau menangis? Bukankah Kau mengajarkanKu untuk tetap setia dan bertekun di jalanNya? Saat ini Aku melaksanakan perintahNya, bu."

Tetap terus saling memandang dan Maria menahan air matanya dan mengusapnya.

M : "Anakku.. anakku... Aku disini bersamamu…"

Pr2 : "Ayo, semua minggir ! Ayo jalan!"

Prajurit memisahkan mereka dan menyuruh Yesus untuk memanggul salibNya lagi.
Sedangkan Maria, tetap berlutut di tempat sampai semua kerumunan lewat.



Scene 7
LATAR : Yesus Ditolong Simon dari Kirene
ADEGAN :
- Yesus kelelahan dan prajurit menyuruh salah seorang yang berada disana untuk membantu Yesus
- Simon dari Kirine membantu memanggul salib Yesus

Dialog :
Narator :  Karena tempat yang dituju masih jauh, dan Yesus yang tengah berjalan tertatih-tatih, akhirnya membuat para prajurit menjadi khawatir jika Yesus tak mampu melanjutkan perjalanan ke Golgota. Salah satu Kepala prajuritpun mencekal tangan Simon, seorang peladang dari Kirene yang tengah berpapasan disitu.

Pr4 : "Hei Kamu, kesini!!!" (mendatangi Simon)

Sm : "Tidak! Jangan Aku!! Yang lain saja"

Pr7 : "Cepat kesini! Bantu Dia!" (2 prajurit menangkap Simon dan memaksanya memanggul Salib)

Sm : "Mengapa aku??? Ada banyak orang di sini, mengapa harus aku yang membantu Dia? Aku lelah seharian bekerja. Aku pun bukan orang sini. Aku tidak sengaja lewat jalan ini. Lalu, mengapa aku!!!??"

Pr5 : "Jangan banyak bicara, Ayo bantu angkat salib itu!"

Para prajurit menyerahkan salib kepada Simon. Wajah Simon menampakkan perasaan tidak ikhlas. Ia dipaksa memanggul salib. Sesekali, Simon memandang Yesus



Scene 8
LATAR : Veronika Mengusapi Wajah Yesus
ADEGAN :
- Yesus terjatuh dan Veronika dating menghampiri
- Prajurit memisahkan dan menendang gelas dari veronika

Dialog :
Narator: Simon memanggul salib untuk Yesus, sementara Yesus berjalan sempoyongan di depannya. Caci maki, tendangan, dan cambukan masih menghujam badannya. Wajah Yesus terlihat sangatlah kotor penuh keringat dan debu, Ia dihina dan dihindari orang sehingga orang menutup muka terhadap Dia.  Dari banyaknya kerumunan orang disana terlihat salah seorang wanita keluar dari kerumunan, wanita itu ialah Veronica.

Veronika keluar dari kerumunan, mengambil sapu tanganNya dan mengusapkan ke wajah Yesus.

Vr : "Wajah ini penuh luka dan darah, perkenankan hamba mengusap wajahMu, Tuan."

Setelah itu Veronika mengambil wadah untuk memberi Yesus minum, namun prajurit menemukannya dan menendangnya sampai tumpah.

Vr : "Semoga dengan perbuatan kecilku ini bisa sedikit meringankan penderitaanMu."

Y : "Janganlah engkau bersedih. Biarlah salib ini aku pikul sendiri. Kalian tidak akan mengerti rencana dari Bapa-Ku." (sambil kembali berdiri dan melanjutkan perjalananNya)

Pr4 : "Ayo Jalan !" (sambil menyibak kerumunan orang di sana)

DIIRINGI LAGU SIGNOR DEO



Scene 9
LATAR : Yesus Jatuh Kedua Kalinya
ADEGAN :
- Yesus terjatuh dibawah salib pertama kali
- Para prajurit dan orang-orang farisi memukul, mencambuk, mengolok, dll

Dialog :
Narator : Meskipun sudah ditolong oleh Simon dari Kirene, tubuh Yesus tidak bertambah segar. Perjalanan masih jauh. Yesus semakin payah untuk kedua kalinya Yesus jatuh. Meskipun begitu Ia bangun lagi meneruskan perjalanan tanpa mengeluh.

Sm: "Kita hampir tiba. Kau terlihat sudah lelah. Apa Kau masih bisa melanjutkannya ?" (sambil membantu Yesus berdiri dan memapah Yesus)

Yesus diam dan berusaha untuk bangkit berdiri sambil dibantu Simon Kirene

Scene 10
LATAR : Yesus Menghibur Wanita-Wanita Menangis
ADEGAN :
- Wanita yerusalem menangis iba melihat Yesus

Narator: Setelah melanjutkan perjalananNya, Yesuspun melewati beberapa kerumunan wanita yang mulai melihat dirinya disiksa. Yesuspun berhenti didepan mereka dan memandang wanita-wanita itu dengan penuh arti.

WY: "Kenapa orang ini hingga dihukum begitu hebatnya..? Apa salahnya? Hingga begitu berat siksa yang diterimanya. Dosa apakah orangtuanya, hingga anaknya menderita seperti ini.."

Y : "Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu  sendiri dan anak-anakmu."

Prajurit meyuruh Yesus untuk melanjutkan perjalanan.

Pr2 : "Cepat minggir! Ayo jalan!"



Scene 11
LATAR : Yesus Jatuh Ketiga Kalinya
ADEGAN :
- Yesus terjatuh dibawah salib pertama kali
- Para prajurit dan orang-orang farisi memukul, mencambuk, mengolok, dll

Dialog :
Narator : Tubuh Yesus semkin lemah tidk mampu menahan beban salib yang berat. Untuk ketiga kalinya Yesus terjatuh. Tetapi Yesus tetap berusaha bangun. Tekad-Nya untuk menyelesaikan perjalanan tetap teguh walaupun dengan sisa-sisa tenaga yang ada.

Sm : "Tujuan kita sudah terlihat.. "

Saat mau membantu Yesus berdiri, prajurit menendang Dia dan mengusir Kirene

Pr3: "Sudah cukup tugasmu sampai disini..Pergi kamu sekarang!!"(Beberapa prajurit menyeret Simon keluar)

Kirene tidak dapat berkata apa – apa dan berdoa sambil melihat ke arah Yesus

Sm: "Semoga Kau dikuatkan dan dapat melewati semua siksaan ini." (Kemudian Simon pergi)

Yesus diam dan diseret oleh prajurit untuk berdiri.

Scene 12
LATAR : Pakaian Yesus Ditanggalkan
ADEGAN :
- Tiba di bukit golgota
- Pakaian Yesus ditanggalkan

Dialog :
Narator : Yesus sudah sampai di Golgota.  Para Prajurit mempersiapkan tempat penyaliban dan menyeretnya dengan paksa, lalu melucuti jubahNya. Yesus dicampakkan sendiri. Beberapa prajurit menyiapkan salib dan prajurit yang lainnya malah berebut jubah Yesus. Akhirnya, mereka bermain undi dan seorang Prajurit menang undian. Seperti ada tertulis pada Kitab Suci.
sebelumnya salib Yesus diangkat oleh beberapa prajurit dari pundak Yesus, setelah itu
membuka pakaian Yesus dengan begitu kasar.

Pr1 : "Angkat tangan Mu!!!" (lalu melepas pakaian Yesus, serta saling berebut antar prajurit yang
lain)

Pr3 : "Daripada kita saling berebut, adilnya kita potong saja menjadi 4 bagian untuk masing2 kita."

Pr2 : "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatkanya."

Proses pengundian.

Pr4 : "Aku menang!!" (sambil meraih jubah Yesus dan mengayunkannnya dengan wajah dan hati yang bahagia.)

KP : "Mari kita selesaikan tugas kita."



Scene 13
LATAR : Yesus dipaku pada Kayu Salib
ADEGAN :
- Yesus disalibkan

Dialog :
Jeda yang agak lama, proses Yesus di Salib (pemakuan, sampai salib diberdirikan)

Narator : Bersamaan dengan Yesus, terdapat 2 penjahat yang juga disalibkan pada saat itu.

Pj1 : "Bukankah EngkauKristus? Selamatkan lah diri-Mu dankami!"

Imam : "Engkau katakana bisa menghancurkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam
waktu 3 hari. Namun, Engkau tidak bisa turun dari salib itu. Jika engkau Mesias turunlah dari salib
itu, agar kami dapat melihat dan percaya."

Y : "Bapa, Ampuni mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat"

Pj2 : "Dengarlah, Dia berdoa untukmu. Tidakkah engkau takut kepada Allah, sebab engkau menerima hukuman yang sama ? Kita sudah selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah. Aku ikhlas dengan hukuman yang akuterima."

Kemudian melihat kearah Yesus

Pj2 : "Yesus, ingatlah aku, apabila Engkau dating sebagai Raja."

Y : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."



Scene 14
LATAR : Yesus Wafat di Kayu Salib
ADEGAN :
- Yesus wafat di kayu salib dan umat hening
- Yesus menyerahkan maria pada yohanes, dan sebaliknya
- Maria menangis dibawah salib Yesus

Dialog :
Narator : Memandang dari kayu salib, Kristus melihat orang yang dikasihi-Nya, yaitu Ibu-Nya, Bunda Maria, saudara ibunya Maria istri Kleopas, Maria Magdalena, dan murid-Nya yang terkasih, Yohanes. Dengan sisa-sisa nafas-Nya, Kristus memberikan pesan terakhirnya kepada Ibu dan murid kesayangannya yang tengah bersimpu di  bawah kayu salibNya.

Maria mencium kaki Yesus

Y : "Aku haus"

Narator : Mendengar perkataan Yesus, salah seorang prajuritpun mengambil bunga karang yang ditusukkannya pada sebatang buluh kemudian mencelupkannya ke wadah yang berisikan anggur asam, dan mengarahkannya didepan mulut Yesus. Mendengar perkataan Yesus, Yohanes menerima Maria sebagai Ibunya dan begitu juga sebaliknya.

M : "Daging dari dagingku… Hati dari hatiku… Biarkan aku mati bersamamu."

Y : "Ibu.. Inilah anakmu. Dan kau Yohanes, Inilah Ibumu.."

Narator : Dan sejak itu murid tersebut menerima Maria dalam rumahnya. Yesus sadar, bahwa
segala sesuatu sudah terlaksana, maka untuk menepati Kitab Suci, Yesus berkata :

Yesus menengadah ke langit dan Ia berteriak dengan suara nyaring

Y : "Eli, Eli, lama sabakhtani ?"

IA1 : "Ia memanggil Elia!!" (sambil berpandangan dan berbisik dengan imam kepala yang lainnya)

Y : "Sudah selesai. Ya, Bapa, kedalam tangan-Mu Ku-serahkan nyawa-Ku."

Narator : Sesudah mengatakan demikian, akhirnya Ia menyerahkan nyawa-Nya...

MARI KITA BERLUTUT DAN HENING SEJENAK 

Semua hening sejenak, merenungkan wafat Yesus

Narator : Kejadian itu disaksikan dengan jelas oleh para prajurit dan semua orang yang berada
disekitar salib Yesus. Para prajurit dan orang-orangpun berlarian ketika merasakan adanya
getaran gempa bumi. Hanya tersisa kepala prajurit didekat salib Yesus, dengan penuh rasa heran
Kepala prajurit memutuskan untuk menusuk lambung Yesus untuk membuktikan apakah Yesus
sudah mati. Seketika keluarlah darah dan air dari lambung Yesus.
kepala prajurit terus menatap Yesus yang tergantung di kayu salib.

KP : "Sungguh... orang ini Anak Allah"



Scene 15
LATAR : Yesus Diturunkan dari Salib
ADEGAN :
- Yusuf meminta jenasah Yesus diturunkan
- Yesus diturunkan dari salib dan diberikan dipangkuan Maria

Dialog :
Prajurit mematahkan kaki kedua penjahat. Kemudian Yesus ditusuk dengan tombak untuk memastikan apakah sudah meninggal. Setelah itu prajurit minggir.

Narator : Dekat salib Yesus berdirilah Maria Ibunya, saudara ibunya, Maria istri Kleopas dan Maria
Magdalena. Karena hari itu menjelang hari Paskah. Maka Yusup dari Arimatea meminta kepada
Kepala Prajurit untuk menurunkan jenasah Yesus. Merawat jenasah Yesus. Dan pada saat
penurunan jenasah Yesus, Maria yang tidak dapat Membendung kesedihannya. Ia pun memohon
untuk dapat memeluk jenasah Yesus sekali lagi.

Maria mendekati salib Yesus dan menangis melihat Anaknya.

Yh : "Aku kasihan melihat Maria. Dapatkah kau meminta ijin kepada kepala prajurit untuk menurunkan jenazah Yesus agar jenazahnya dapat kita makamkan? "

Yf : "Baiklah."

Yusuf berjalan menghampiri kerumunan pasukan dan menemui kepala prajurit.

Yf : "Dapatkah aku meminta jenazah Yesus? Akuinginmemberikanpemakaman yang layakuntuknya."

KP : "Baiklah..Kau boleh membawa jenazah-Nya"

Yusuf dibantu Nikodemus, Yohanes, dan teman – teman yang lain menurunkan jenazah Yesus. Jenazah Yesus diberikan ke pangkuan Maria. Maria menangis melihat Yesus



Scene 16
LATAR : Yesus Dimakamkan
ADEGAN :
Narator : Para murid mengambil jenasah Yesus mengafani dengan kain lenan dan meminyaki-Nya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi. Mereka menguburkan jenasah Yesus di dalam kubur baru yang belum pernah digunakan sama sekali.

2 comments