TEKS VISUALISASI JALAN SALIB : KISAH SENGSARA YESUS KRISTUS

        Berikut adalah Teks Visualisasi Jalan Salib : Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus, menurut keempat Injil, yakni Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas, dan Injil Yohanes. Semoga dengan adanya teks ini rekan-rekan dapat terbantu, secara khusus bagi yang akan mengadakan visualisasi jalan salib di gerejanya masing-masing. Jika ada koreksi pada materi, penulisan, format, dll, dapat menguhubungi email antoniusresario7@gmail.com atau dapat menulis di kolom komentar yang telah disediakan di bawah. Terima kasih, Berkah Dalem. 

Antonius R.




Keterangan :
- Y        : Yesus
- Pt       : Petrus
- Yd      : Yudas
- Yh      : Yohanes
- Yf       : Yusuf dari Arimatea
- Nk      : Nikodemus
- Pr      : Prajurit Romawi

- Alg     : Algojo Roma

-Pjg      : Penjaga Bait Allah
- IA       : Imam Agung
- IK       : Imam Kepala
- R        : Rakyat
- Fr       : Orang Farisi
- B        : Barabas
- Pl       : Pilatus
- KP      : Kepala Prajurit
- M      : Maria ibu Yesus
- WY    : Wanita Yerusalem
- Vr      : Veronika
- Smk   : Simon dari Kirene

PUISI

LUKA TERPEDIH

Bukan di sekujur tubuh yang tercambuk

Bukan di kepala yang dimahkotai duri tertusuk

Bukan di tangan dan kaki yang terpaku di tiang busuk

Bukan di lambung yang terhunus tombak merasuk

Bukan di bibir yang berkarang cuka tercucuk

 

Bukan pada harga diri yang dicaci-maki-ludahi

Bukan pada hati yang disangkal-khianati murid sendiri

Namun di teriakan itu :

“ELOI, ELOI, LAMA SABAKHTANI!”

Yakni ketika “Aku adalah Aku”

Meninggalkan Aku


SCENE 1
LATAR : TAMAN GETZEMANI
ADEGAN :
- Percakapan Yesus dan Petrus
- 3 Murid (Yohanes, Petrus, Yakobus) yang bersama Yesus di taman Getzemani, berjaga-jaga ketika Yesus berdoa hingga mereka tertidur
- Yesus membangunkan para murid untuk berjaga-jaga 2x
- Yesus berdoa
- Yudas dan para penjaga Bait Allah datang, dilanjut dengan Yudas yang mencium pipi Yesus
- Kontak fisik antara murid Yesus dengan pasukan suruhan Imam Kepala
- Petrus menghunus pedang ke telinga Malkus
- Yesus menyembuhkan dan akhirnya tetap ditangkap

 (Yesus  berjalan dengan sangat pelan. Terlukis kesedihan di wajah-Nya, sementara para murid-Nya mengikuti dari belakang, sambil menolah ke kiri dan ke kanan karena ada kecemasan di hati mereka, terutama Petrus)

 

Narator : Kegelapan menyelimuti kota Yerusalem. Lalu pergilah Yesus berjalan menyusur sungai Kidron menuju ke suatu taman, bernama Getzemani. Yesus masuk ke taman itu dengan membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus, Yohanes dan Yakobus. Adapun Yudas yang mengkhianati Yesus juga mengetahui tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ bersama dengan murid-murid-Nya.


Narator
 : Sesampainya di taman itu, Yesus berkata kepada para murid-Nya :

Yesus  : "Duduklah di sini, sementara Aku berdoa. Hati-Ku sangat sedih seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku”

Para murid memberikan gesture tubuh “mengiyakan”

Narator : Ia maju sedikit, lalu sujud berdoa, (dibaca ketika Yesus sudah bersujud) kata-Nya :

Yesus 
: "Ya Bapa jikalau sekiranya mungkin biarlah cawan ini lalu daripada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."

Yesus meratap

Narator : Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan didapatiNya mereka sedang tertidur. Lalu Ia berkata kepada Petrus :

Yesus : "Petrus, Petrus, bangunlah! Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging ini lemah."

Narator : Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, (dibaca ketika Yesus sudah bersujud) kata-Nya :

Yesus : "Ya... BapaKu, jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"

Yesus meratap

Narator : Setelah itu, Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan didapatiNya mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat. Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga.

(Dengan penuh ratapan, Yesus berdoa untuk ketiga kalinya)

Narator : Sesudah itu Ia datang kepada murid-muridNya dan berkata kepada mereka :

Para murid saling membangunkan karena Yesus datang

Yesus : “Lihat, saatnya sudah tiba, bahwa Anak manusia akan diserahkan ke tangan orang-orang berdosa. (Jeda sampai rombongan penjaga Bait Allah mulai menghampiri) Bangunlah mari kita pergi, Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat.”

Narator : Maka datanglah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid Yesus, dan bersama-sama dengan dia ada serombongan orang yang membawa pedang dan pentung, suruhan imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua. Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka: “Orang yang akan kucium, itulah Dia.”

Y : "Siapakah yang kalian cari ?"

Pjg : "Yesus dari Nazaret" (Serentak)

Y : "Akulah Dia."

(Rombongan orang itu tersentak kaget mendengar jawaban Yesus, tak lama kemudian Yudas mendekat ke arah Yesus, dan mencium-Nya)

Yd : (Yudas maju lalu mecium pipi Yesus) "Salam, Rabi..."


: "Hai teman, untuk itukah engkau datang?”

Pt : "Pengkhianat !!" (sambil menampar dan menendang Yudas)

Narator : Maka majulah mereka untuk menangkap Yesus. Tetapi Petrus mengulurkan tangannya, dan menghunuskan pedangnya ke telinga Malkus, hamba Imam Besar, sehingga putuslah telinganya.


Y
 : "Petrus... Petrus... sarungkanlah pedangmu itu!”

(Seketika itu pula Petrus berhenti melawan dan meletakkan pedangnya. Setelah berkata demikian, mendekatlah Yesus ke arah Malkus dan menyembuhkan telinga Malkus dengan memegang bagian telinganya. Melihat kejadian itu, Malkus hanya bisa terdiam)

Y : "Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku? Padahal tiap-tiap hari Aku duduk mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap aku.”

Narator : Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri. (jeda) Tanpa ada sedikit rasa ampun, mereka tetap menangkap Yesus dan menggiringNya kehadapan Imam Besar. (Yesus dibekap dan diseret menuju tempat Imam Besar)

SCENE 2
LATAR : Tempat Hanas-Khayafas
ADEGAN :

- Petrus adegan monolog di tengah penonton
- Selama perjalanan menuju Hanas-Khayafas Yesus dipukul, tendang, dorong, dll, namun hanya dicertikan secara naratif
- Para imam dan ahli Taurat berkumpul untuk memfitnah Yesus
- Yesus didorong di hadapan Khayafas

Dialog:
Narator :  Sesudah mereka menangkap Yesus, mereka membawa-Nya menghadap Khayafas, Imam Besar. Di situ berkumpullah Ahli-ahli Taurat dan tua-tua bangsa Yahudi.

Petrus keluar ke tengah penoton

Narator : Petrus mengikuti Dia dari jauh sampai ke halaman Imam besar, dan sesudah masuk ke dalam, Ia duduk di antara pengawal untuk melihat kesudahan perkara itu. Imam-imam kepala yang ada di Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati. Walaupun tampil banyak saksi dusta, mereka tidak menemukan kesalahan apapun pada-Nya. Dan akhirnya seseorangpun berkata kepada Yesus : “Orang ini berkata: Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan membangunNya kembali dalam waktu 3 hari”. Lalu Imam Kepala yang berdiri di situ berkata kepadaNya : “Tidakkah engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi terhadap Engkau?” Yesus pun hanya terdiam dan tidak menjawab. Imam Kepala kembali berkata kepada-Nya : “Demi Allah yang Hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias Anak Allah?” Jawab Yesus : “Engkau sendiri yang mengatakannya

Narator : Mendengar kesaksian Yesus itu, Imam-imam Kepala, Ahli Taurat dan Orang Yahudi semakin murka, dan satu suara yang bulat, mereka menginginkan agar Yesus dihukum mati.

Sementara itu Petrus masih di luar halaman. (Petrus mulai berdiri dan menuju ke tengah penonton). Maka datanglah seorang hamba perempuan kepadanya, katanya : “Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus orang Galilea itu?”. Tetapi ia menyangkal di depan semua orang katanya:

Pr : “Aku tidak tahu apa yang engkau maksud”. (Petrus berpindah tempat)

Ketika ia pergi ke pintu gerbang, seorang hamba lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang yang berada di situ : “Bukankah orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu?”. Dan ia menyangkalnya pula dengan bersumpah, katanya :

Pr : “Aku tidak kenal orang itu!”. (Petrus berpindah tempat)

Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan berkata : “Pasti engkau salah seorang dari mereka, itu nyata dari bahasamu”. Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah. Sekali lagi Petrus menjawab :

Pr : “Tidak, aku tidak mengenal orang itu”.

Seketika itu berkokoklah ayam. Maka, teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya : “Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku 3 kali”. Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya. (Petrus menggambarkan kesedihan dan penyesalan terhadap dirinya sendiri, lalu ia pergi keluar dari tengah penonton)


SCENE 3
LATAR : Yesus dihadapan Pilatus
ADEGAN :
- Yesus didampingi 2 Penjaga Bait Allah berdiri di depan Istana Pilatus, dengan Imam Agung, orang Farisi dan juga orang-orang Yahudi berada di belakang mereka
- Pilatus keluar dari ruangan bersama kepala prajurit
- Yesus didera (cambuk, dll)

YESUS DIGIRING KE PILATUS
Dialog :
Narator : Pagi-pagi benar Imam-Imam Kepala bersama tua-tua dan ahli-ahli Taurat, serta seluruh Mahkamah Agama sudah bulat mufakatnya. Mereka tetap membelenggu Yesus, lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus. (jeda) Selama perjalanan menuju istana Pilatus, ternyata beberapa murid Yesus ada yang turut serta mengikutinya, salah satunya adalah Petrus. (Dibacakan ketika rombongan sudah sampai di depan altar) Sesampainya di depan kediaman Pilatus, bersoraklah para imam kepala, kaum farisi, dan orang-orang Yahudi.

IA1 : "Tuan Pilatus!? Tuan Pilatus! Kami membawa orang ini untuk diadili!"

KP : "Hai kalian orang Yahudi.. Sepagi ini kalian sudah datang kemari..  Apa yang kalian inginkan?"

IA2 : "Kami di sini untuk mengadili orang yang menentang Kaisar… Dan mengaku diriNya putra Allah."

KP : "Bukankah beberapa hari yang lalu kalian mengelu-elukan Dia sebagai Raja …
Mengapa sekarang kalian malah menangkap Dia?"

IA3 : "Karena itulah, kami membawa orang ini untuk diadili dan dihukum!!"

Pilatus keluar menemui mereka

Pl : "Siapakah orang yang kalian bawa kemari?”

R1 : "Tuan harus menghukum Dia, sebab Dia telah menghasut orang banyak untuk melakukan pemberontakan."

R2 : "Ia mengatakan bahwa diri-Nya adalah Raja, jika demikian maka Dia melawan Kaisar!!!"

R3 : "Ia mengakui diri-Nya adalah Putra Allah, Dia menghujat Allah! Hukum Dia!!!"

Rakyat bergemuruh

IM1: "Tentu saja orang ini tidak kami serahkan kepada Tuan, seandainya Dia tidak berbuat kesalahan."

Pl : "Kalau begitu, kenapa kalian tidak adili Dia dengan hukum Tauratmu sendiri."

IK2 
: "Kami tidak mempunyai kuasa untuk menjatuhkan hukuman mati. Hukum Taurat kami tidak memperbolehkan kami untuk membunuh seseorang"

Pilatus mendekat kepada Yesus

Pl : "Baiklah, aku akan bertanya pada orang ini. Apakah Engkau Raja orang Yahudi?"

: "Apakah pertanyaan itu timbul dari pikiran tuan sendiri? Ataukah tuan mengetahuinya dari orang lain yang mengatakan itu tentang Aku?"

Pl : "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsamu sendiri, serta Imam Kepala menyerahkan Engkau
kepadaku"

: "Kerajaan-Ku bukan di dunia ini. Jika KerajaanKu dari dunia ini, pastilah para hamba-Ku akan melawan. Tapi kerajaan-Ku dari tempat ini."

Pl : "Jadi benar, Engkau adalah Raja?!"

Y : "Seperti yang engkau katakana sendiri, Aku adalah Raja. Untuk itulah Aku lahir ke dunia ini, yakni untuk menyampaikan Kebenaran”

Lalu Pilatus berjalan keluar kepada rakyat.

Pl : "Aku tidak menemukan kesalahan apapun atas orang ini. Apa yang kalian kehendaki padaku terhadap Rajamu?"

R1 : "Dia bukan Raja kami!!!!" (Rakyat bergemuruh menyaut)

R2 : "Kami tidak memiliki Raja seperti Dia! Hukum Dia!!!" (Rakyat bergemuruh lebih keras)

F1: "Raja kami adalah Kaisar. Hukum Dia!!!! Jika engkau tidak menghukumNya, engkau bukanlah sahabat Kaisar!!"

Rakyat bergemuruh sangat keras, Pilatus bimbang atas desakan banyak orang

Pl : "Orang ini tidak mempunyai kesalahan apapun, tetapi bawa dan cambuklah Dia. Lalu aku akan membebaskan-Nya."

Proses pencambukan, setelah dicambuk Yesus dipakaikan jubah ungu dan juga mahkota duri.

Pr1 : "Ayo! Beri Dia jubah dan mahkota" (jubah ungu dikenakan pada Yesus)

Pr2 : "Wah, rupanya Kau cocok menjadi Raja!!"

Pr1 : "Salam, hai Raja orang Yahudi!! Apakah Engkau tidak mendengar salamku? (menampar)

Setelah puas menyiksa dan mengolok-olok, Yesus kembali dibawa ke hadapan Pilatus

Narator: Telah menjadi kebiasaan untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya Paskah orang Yahudi, menurut permintaan orang banyak. Dan pada waktu itu adalah seorang yang bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan dalam pemberontakan. Maka orang banyak meminta supaya Barabas dibebaskan.

Pl : "Dengar, biasanya menjelang Hari Raya Paskah Yahudi, aku membebaskan seorang tahanan bagimu. Biarlah aku membebaskan Dia. Lihatlah Dia aku telah menghukumnya.."

F1 : Jangan bebaskan Dia!! Hukum Dia!!

F2 : Bebaskan! Barabas! Barabas!

(Rakyat berteriak dengan lantang, disambung dengan rakyat yang berteriak “Bebaskan Barabas…!! Bebaskan Barabas…!!)

F2 : "Jangan Dia, melainkan Barabas!!"

Pl : "Prajurit, bawa Barabas kemari."

Pr3 : "Baik Yang Mulia." (Dua orang prajurit membawa Barabas ke hadapan Pilatus; Barabas dengan wajah angkuh nan sombong serta meronta-ronta ketika digiring oleh prajurit)

Pl : "Sekali lagi aku berkata kepadamu, mana yang kalian kehendaki untuk aku bebaskan? Barabas, ataukah Yesus, Raja orang Yahudi?"

R : "Bebaskan Barabas!!!" (saling bersautan)

Pl : "Barabas, kamu dengar sendiri. Hari ini kamu Bebas. Prajurit, lepaskan dia!"

P3 : "Baik Yang Mulia."

: "Hahaha... Dasar orang-orang bodoh. Kalian menginginkan aku bebas? Apa kalian tidak takut, aku akan membunuh dan mencuri harta kalian?" (Melihat ke arah Yesus) "Hai kau! Kau akan merasakan sendiri betapa kejam orang-orang ini akan menyiksa Engkau. Puih!" ( Barabas meludahi Yesus) "ha..ha..ha..."

Narator :Tidak ada alasan lagi bagi Pilatus untuk menghukum Yesus. Akan tetapi, karena kekacauan dan desakan orang banyak membuat Pilatus menjadi ragu dan bimbang.

Pl : "Lihat orang ini! Aku membawa Dia keluar kepadamu supaya kalian tahu bahwa aku tidak menemukan kesalahan apapun untuk menghukum orang ini. “

R : "Salibkan dia!! Kami tidak mempunyai raja seperti Dia! Bunuh dia! Bunuh dia !"

Rakyat berteriak sahut menyahut, kondisi semakin kacau, Pilatus tak mampu menahan

Pl : "Ambil sendiri dan salibkanlah Dia..! Sebab aku tidak menemukan alasan apapun untuk menghukum mati orang ini." (Pilatus frustasi)

R : "Bunuh dia! Dia harus Mati !"

Pilatus berbicara kepada Yesus

Pl :  "Darimana Engkau? Apakah Engkau tidak mau berbicara kepadaku? Apakah Engkau tidak tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan atau menyalibkan Engkau? (mendekat dan berbicara pada Yesus dengan suara sedikit gemas).

: "Tuan tidak mempunyai kuasa atas diri Saya. Kecuali kuasa itu dari Atas, maka orang orang yang menyerahkan Saya pada Tuan lebih besar dosanya."

IA2 : "Kalau tuan membebaskan Dia, tuan bukan sahabat Kaisar. Setiap orang yang mengaku dirinya Raja, Dia melawan Kaisar."

: "Yaa… benar… Buang dia!! Salibkan Dia!! Salibkan Dia!!"

R : “Bunuh Dia!!! Salibkan Dia!!!” (Rakyat bergemuruh kacau)

Pilatus berjalan lalu mencuci tangan dan berkata.

Pl : "Aku tidak bertanggung jawab atas darah Orang ini. Prajurit, bawa orang ini kepada orang Yahudi untuk disalibkan!"

P1 : "Baik Yang Mulia.." (sambil menyeret Yesus keluar dari istana Pilatus)

Pl : "Prajurit! Jangan lupa tempelkan tulisan ini di kayu salib tempat Raja Yahudi ini."

IA1
: "Gubernur Pilatus, Janganlah engkau menulis Raja Orang Yahudi. Kami tidak memiliki raja seperti Dia, yang mengaku Putra Allah."

Pl : "Sekali kutulis, tetap kutulis! Prajurit laksanakan!"

Pr2 : "Baik yang Mulia!"


SCENE 4
LATAR : Yesus memanggul Salib
ADEGAN :
- Prajurit memberikan salib untuk dipanggul menuju bukit golgota
- Perjalanan memanggul salib

Dialog :
Narator : Yesus tidak bersalah namun dijatuhi hukuman mati. Setelah diolok-olok, diludahi, dimahkotai duri dan disesah, Yesus dibawa keluar dari tempat itu untuk disalibkan. Sambil memikul salibNya Yesus diarak pergi menuju sebuah tempat berbahasa Ibrani yang bernama “GOLGOTA”, yang artinya Tempat Tengkorak.

KP
 : "Ayo prajurit, bukalah mantel ungu itu (salah seorang membuka mantel Yesus dan memakaikan jubah putih). Dimana salibnya?"

(beberapa prajurit keluar mengambilsalib (prajurit 1,2,dan 3)

Pr1 : "Paksa Dia pikul salib sampai kepuncak Golgota."


(Yesus mulai memikul salib, dan mulai berjalan)


SCENE 5
LATAR : Yesus Jatuh Pertama kalinya di Bawah Salib
ADEGAN :
- Yesus terjatuh dibawah salib pertama kali
- Para prajurit dan orang-orang farisi memukul, mencambuk, mengolok, dll

Dialog :

Narator : Di tengah perjalanNya, Yesus pun jatuh untuk pertama kalinya. Orang farisi (sebagian rakyat) mengolok – olok, da nada pula yang melempari batu kepadaNya.

F1 : "Baru berjalan sudah jatuh. Lemah!!" (Sambil menunjuk Yesus)

F2 : "Dia hanya berpura – pura itu. Bangunkan Dia!!

Prajurit berteriak di depan wajah Yesus.

Pr2 : "Bangun!!"

Pr3 : "Cepat bangun!!" (Prajurit menyiksa Yesus)

Yesus hanya diam dan berusaha berdiri tapi tidak sanggup, dan prajurit membangunkan Yesus dengan paksa.

SCENE 6
LATAR : Yesus Berjumpa dengan IbuNya
ADEGAN :
- Yesus terjatuh dan Maria menghampiri Yesus dengan rasa iba
- Yesus meninggalkan Maria

Dialog :
Narator : Yesuspun terjatuh lagi dengan posisi berlutut. Kemudian dari kerumunan, Maria datang menghampiri Yesus. Dengan wajah menangis, Maria memegang wajah Yesus dan memandangNya penuh arti.

(Yesus dan Maria saling menatap dan memberi kekuatan)

Pr2 : "Ayo, semua minggir ! Ayo jalan!"

Prajurit memisahkan mereka dan menyuruh Yesus untuk memanggul salibNya lagi.
Sedangkan Maria, tetap berlutut di tempat sampai semua kerumunan lewat.

SCENE 7
LATAR : Yesus Ditolong Simon dari Kirene
ADEGAN :
- Yesus kelelahan dan prajurit menyuruh salah seorang yang berada disana untuk membantu Yesus
- Simon dari Kirine membantu memanggul salib Yesus

Dialog :
Narator :  Karena tempat yang dituju masih jauh, dan Yesus yang tengah berjalan tertatih-tatih, akhirnya membuat para prajurit menjadi khawatir jika Yesus tak mampu melanjutkan perjalanan ke Golgota. Kepala prajurit pun mencekal tangan Simon, seorang peladang dari Kirene yang tengah berpapasan di situ.

Pr4 : "Hei Kamu, ke sini!!!" (mendatangi Simon)

Sm : "Tidak! Jangan Aku!! Yang lain saja"

Pr7 : "Cepat kesini! Bantu Dia!" (2 prajurit menangkap Simon dan memaksanya memanggul Salib)

Sm : "Mengapa aku??? Ada banyak orang di sini, mengapa harus aku yang membantu Dia? Aku lelah seharian bekerja. Aku pun bukan orang sini. Aku tidak sengaja lewat jalan ini. Lalu, mengapa aku!!!??"

Pr5 : "Jangan banyak bicara, Ayo bantu angkat salib itu!"

Para prajurit menyerahkan salib kepada Simon. Wajah Simon menampakkan perasaan tidak ikhlas. Ia dipaksa memanggul salib. Sesekali, Simon memandang Yesus

SCENE 8
LATAR : Veronika Mengusapi Wajah Yesus
ADEGAN :
- Yesus terjatuh dan Veronika datang menghampiri
- Prajurit memisahkan dan menendang gelas dari veronika

Dialog :
Narator: Simon memanggul salib untuk Yesus, sementara Yesus berjalan sempoyongan di depannya. Caci maki, tendangan, dan cambukan masih menghujam badannya. Wajah Yesus terlihat sangatlah kotor penuh keringat dan debu, Ia dihina dan dihindari orang sehingga orang menutup muka terhadap Dia.  Dari banyaknya kerumunan orang di sana terlihat salah seorang wanita keluar dari kerumunan, wanita itu ialah Veronica.

Veronika keluar dari kerumunan, mengambil sapu tanganNya dan mengusapkan ke wajah Yesus.

Vr : "Wajah ini penuh luka dan darah, perkenankan hamba mengusap wajahMu, Tuan."

Setelah itu Veronika mengambil wadah untuk memberi Yesus minum, namun prajurit menemukannya dan menendangnya sampai tumpah.

Vr : "Semoga ini bisa sedikit meringankan bebanMu." (Veronica memberikan segelas air minum)

Prajurit menampih gelas pemberian Veronica hingga tumpah ke tanah

Pr4 : "Ayo Jalan !" (sambil menyibak kerumunan orang di sana)

SCENE 9
LATAR : Yesus Jatuh Kedua Kalinya
ADEGAN :
- Yesus terjatuh dibawah salib pertama kali
- Para prajurit dan orang-orang farisi memukul, mencambuk, mengolok, dll

Dialog :
Narator : Meskipun sudah ditolong oleh Simon dari Kirene, tubuh Yesus tidak bertambah segar. Perjalanan masih jauh. Yesus semakin payah, untuk kedua kalinya Yesus terjatuh. Meskipun begitu Ia bangun lagi meneruskan perjalanan tanpa mengeluh.

Sm: "Kita hampir tiba. Kau terlihat sudah lelah. Apa Kau masih bisa melanjutkannya ?" (sambil membantu Yesus berdiri dan memapah Yesus)

Yesus diam dan berusaha untuk bangkit berdiri sambil dibantu Simon Kirene

Narator : Meskipun begitu Ia bangun lagi meneruskan perjalanan tanpa mengeluh.

SCENE 10
LATAR : Yesus Menghibur Wanita-Wanita Menangis
ADEGAN :
- Wanita Yerusalem menangis iba melihat Yesus

Narator: Setelah melanjutkan perjalananNya, Yesus pun melewati beberapa kerumunan wanita yang menyaksikan diriNya disiksa. Yesus pun berhenti di depan mereka dan memandang wanita-wanita itu serta menghiburnya.

WY
: "Kenapa orang ini hingga dihukum begitu hebatnya..? Apa salahnya? Hingga begitu berat siksa yang diterimanya. Dosa apakah orangtuanya, hingga anaknya menderita seperti ini.."

Y : "Janganlah kalian menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu."

Prajurit meyuruh Yesus untuk melanjutkan perjalanan.

Pr2 : "Cepat minggir! Ayo jalan!"

SCENE 11
LATAR : Yesus Jatuh Ketiga Kalinya
ADEGAN :
- Yesus terjatuh dibawah salib pertama kali
- Para prajurit dan orang-orang farisi memukul, mencambuk, mengolok, dll

Dialog :
Narator : Tubuh Yesus semkin lemah tidak mampu menahan beban salib yang berat. Untuk ketiga kalinya Yesus terjatuh.

Sm : "Tujuan kita sudah terlihat.. "

Saat mau membantu Yesus berdiri, prajurit menendang Dia dan mengusir Kirene


Pr3: "Sudah cukup tugasmu sampai disini..Pergi kamu sekarang!!"(Beberapa prajurit menyeret Simon keluar)

Kirene tidak dapat berkata apa – apa dan berdoa sambil melihat ke arah Yesus

Sm: "Semoga Kau dikuatkan dan dapat melewati semua siksaan ini." (Kemudian Simon pergi)

Yesus diam dan diseret oleh prajurit untuk berdiri.

Narator : Yesus pun tetap berusaha bangun. Tekad-Nya untuk menyelesaikan perjalanan tetap teguh walaupun dengan sisa-sisa tenaga yang ada.


SCENE 12
LATAR : Pakaian Yesus Ditanggalkan
ADEGAN :
- Tiba di bukit golgota
- Pakaian Yesus ditanggalkan

Dialog :
Narator : Yesus sudah sampai di Golgota.  Para Prajurit mempersiapkan tempat penyaliban dan menyeretnya dengan paksa, lalu melucuti jubahNya. Yesus dicampakkan sendiri. Beberapa prajurit menyiapkan salib dan prajurit yang lainnya malah berebut jubah Yesus. Akhirnya, mereka bermain undi dan seorang Prajurit menang undian. Seperti ada tertulis pada Kitab Suci. Sebelumnya salib Yesus diangkat oleh beberapa prajurit dari pundak Yesus, setelah itu
membuka pakaian Yesus dengan begitu kasar.

Pr1 : "Angkat tanganMu!!!" (melepas pakaian Yesus, serta saling berebut)

Pr3 : "Daripada saling berebut, kita potong saja menjadi 4 bagian untuk kita masing-masing."

Pr2 : "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi kita undi saja."

Pr4 : "Aku menang!!" (sambil meraih jubah Yesus dan mengayunkannnya dengan wajah dan hati yang bahagia.)

KP : "Mari kita selesaikan tugas kita."



SCENE 13
LATAR : Yesus dipaku pada Kayu Salib
ADEGAN :
- Yesus disalibkan

Dialog :
Jeda yang agak lama, proses Yesus di Salib (pemakuan, sampai salib didirikan)

Narator : Bersamaan dengan Yesus, terdapat 2 penjahat yang juga disalibkan pada saat itu.

Pj1 : "Bukankah Engkau Kristus? Selamatkan lah diri-Mu dan juga kami!"

Imam : "Engkau berkata bisa menghancurkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam
waktu 3 hari. Namun, Engkau tidak bisa turun dari salib itu. Jika engkau Mesias turunlah dari salib itu, agar kami dapat melihat dan percaya."

: "Bapa, Ampuni mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat"

Pj2 : "Dengarlah, Dia berdoa untukmu. Tidakkah engkau takut kepada Allah, sebab engkau menerima hukuman yang sama ? Kita sudah selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi Orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah. Aku ikhlas dengan hukuman yang aku terima."

Kemudian melihat kearah Yesus

Pj2 : "Yesus, ingatlah aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."

Y : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

SCENE 14
LATAR : Yesus Wafat di Kayu Salib
ADEGAN :
- Yesus wafat di kayu salib dan umat hening
- Yesus menyerahkan maria pada yohanes, dan sebaliknya
- Maria menangis dibawah salib Yesus

Dialog :
Narator : Memandang dari kayu salib, Kristus melihat orang yang dikasihi-Nya, yaitu Ibu-Nya, Maria, saudara ibunya Maria istri Kleopas, Maria Magdalena, dan murid-Nya yang terkasih, Yohanes. Dengan sisa-sisa nafas-Nya, Kristus memberikan pesan terakhir kepada Ibu dan murid kesayanganNya yang tengah bersimpu di bawah kayu salibNya.

M : "Daging dari dagingku… Hati dari hatiku… Biarkan aku mati bersamamu."

: "Ibu.. Inilah anakmu. Dan kau Yohanes, Inilah Ibumu.."

Maria mencium kaki Yesus

Narator : Dan sejak itu, para murid menerima Maria dalam rumahnya.

(jeda)

: "Aku haus"

Narator : Mendengar perkataan Yesus, salah seorang prajuritpun mengambil bunga karang yang ditusukkannya pada sebatang buluh kemudian mencelupkannya ke wadah yang berisikan anggur asam, dan mengarahkannya ke mulut Yesus.

Narator : Yesus sadar, bahwa segala sesuatu sudah terlaksana, maka untuk menepati Kitab Suci, Yesus berkata :

Yesus menengadah ke langit dan Ia berteriak dengan suara nyaring


: "Eli, Eli, lama sabakhtani ?"

IA1 : "Ia memanggil Elia!!" (sambil memandangan dan berbisik dengan imam kepala yang lainnya)

: "Sudah selesai. Ya, Bapa, kedalam tangan-Mu Ku-serahkan nyawa-Ku."

Narator : Sesudah mengatakan demikian, akhirnya Ia menyerahkan nyawa-Nya...

Narator : MARI KITA BERLUTUT DAN HENING SEJENAK 
Semua hening sejenak, merenungkan wafat Yesus

Narator : Kejadian itu disaksikan dengan jelas oleh para prajurit dan semua orang yang berada
di sekitar salib Yesus. Para prajurit dan orang-orang pun berlarian ketika merasakan adanya
getaran gempa bumi. Hanya tersisa beberapa orang saja di dekat salib Yesus

Narator : Karena hari itu adalah hari persiapan, dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib, maka orang-orang Yahudi meminta kepada Pilatus supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan diturunkan.

Narator : Maka salah salah prajurit-prajurit itu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain, yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus.

Narator : Tetapi ketika tiba kepada Yesus, mereka melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kakiNya. Seorang dari prajurit itu menikam lambungNya dengan tombak, segera mengalirlah keluar darah dan air.

KP : "Sungguh... orang ini Anak Allah"



SCENE 15
LATAR : Yesus Diturunkan dari Salib
ADEGAN :
- Yusuf meminta jenasah Yesus diturunkan
- Yesus diturunkan dari salib dan diberikan dipangkuan MariA

Dialog :
Prajurit mematahkan kaki kedua penjahat. Kemudian Yesus ditusuk dengan tombak untuk memastikan apakah sudah meninggal. Setelah itu prajurit minggir.

Maria mendekati salib Yesus dan menangis melihat Anaknya.

Yh : "Aku kasihan melihat Maria. Dapatkah kau meminta ijin kepada kepala prajurit untuk menurunkan jenazah Yesus agar jenazahnya dapat kita makamkan? "

Yf : "Baiklah."

Yusuf berjalan menghampiri kerumunan pasukan dan menemui kepala prajurit.

Yf : "Dapatkah aku meminta jenazah Yesus? Akuinginmemberikanpemakaman yang layakuntuknya."

KP : "Baiklah..Kau boleh membawa jenazah-Nya"

Narator : Di dekat salib Yesus berdirilah Maria Ibunya, saudara ibunya, Maria istri Kleopas dan Maria Magdalena. Karena hari itu menjelang hari Raya Paskah, maka Yusup dari Arimatea meminta kepada Kepala Prajurit untuk menurunkan jenazah Yesus serta merawat jenazah Yesus. Dan pada saat penurunan jenazah Yesus, Maria, ibuNya tidak dapat membendung kesedihannya. Ia pun memohon untuk dapat memeluk jenazah Yesus sekali lagi.

Yusuf dibantu Nikodemus, Yohanes, dan teman – teman yang lain menurunkan jenazah Yesus. Jenazah Yesus diberikan ke pangkuan Maria. Maria menangis melihat Yesus

SCENE 16
LATAR : Yesus Dimakamkan
ADEGAN :
Narator : Para murid mengambil jenasah Yesus mengafani dengan kain lenan dan meminyaki-Nya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi. Mereka menguburkan jenazah Yesus di dalam kubur baru yang belum pernah digunakan sama sekali.

                                                                                                                        

0 comments