Berikut adalah Teks Visualisasi Jalan Salib : Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus, menurut keempat Injil, yakni Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas, dan Injil Yohanes. Semoga dengan adanya teks ini rekan-rekan dapat terbantu, secara khusus bagi yang akan mengadakan visualisasi jalan salib di gerejanya masing-masing. Jika ada koreksi pada materi, penulisan, format, dll, dapat menguhubungi email antoniusresario7@gmail.com atau dapat menulis di kolom komentar yang telah disediakan di bawah. Terima kasih, Berkah Dalem.
Antonius R.
Keterangan :
- Y :
Yesus
- Pt :
Petrus
- Yd :
Yudas
- Yh :
Yohanes
- Yf :
Yusuf dari Arimatea
- Nk :
Nikodemus
- Pr :
Prajurit Romawi
- Alg :
Algojo Roma
-Pjg :
Penjaga Bait Allah
- IA :
Imam Agung
- IK :
Imam Kepala
- R :
Rakyat
- Fr :
Orang Farisi
- B :
Barabas
- Pl :
Pilatus
- KP :
Kepala Prajurit
- M :
Maria ibu Yesus
- WY :
Wanita Yerusalem
- Vr :
Veronika
- Smk :
Simon dari Kirene
PUISI
LUKA TERPEDIH
Bukan di sekujur tubuh yang tercambuk
Bukan di kepala yang dimahkotai duri tertusuk
Bukan di tangan dan kaki yang terpaku di tiang
busuk
Bukan di lambung yang terhunus tombak merasuk
Bukan di bibir yang berkarang cuka tercucuk
Bukan pada harga diri yang dicaci-maki-ludahi
Bukan pada hati yang disangkal-khianati murid
sendiri
Namun di teriakan itu :
“ELOI, ELOI, LAMA SABAKHTANI!”
Yakni ketika “Aku
adalah Aku”
Meninggalkan Aku
SCENE 1
LATAR : TAMAN GETZEMANI
ADEGAN :
- Percakapan Yesus dan Petrus
- 3 Murid (Yohanes, Petrus, Yakobus) yang
bersama Yesus di taman Getzemani, berjaga-jaga ketika Yesus berdoa hingga
mereka tertidur
- Yesus membangunkan para murid untuk
berjaga-jaga 2x
- Yesus berdoa
- Yudas dan para penjaga Bait Allah datang, dilanjut
dengan Yudas yang mencium pipi Yesus
- Kontak fisik antara murid Yesus dengan pasukan
suruhan Imam Kepala
- Petrus menghunus pedang ke telinga Malkus
- Yesus menyembuhkan dan akhirnya tetap
ditangkap
(Yesus berjalan dengan sangat pelan.
Terlukis kesedihan di wajah-Nya, sementara para murid-Nya mengikuti dari
belakang, sambil menolah ke kiri dan ke kanan karena ada kecemasan di hati
mereka, terutama Petrus)
Narator : Kegelapan
menyelimuti kota Yerusalem. Lalu pergilah Yesus berjalan menyusur sungai Kidron
menuju ke suatu taman, bernama Getzemani. Yesus masuk ke taman itu dengan
membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus, Yohanes dan Yakobus. Adapun Yudas yang
mengkhianati Yesus juga mengetahui tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di
situ bersama dengan murid-murid-Nya.
Narator :
Sesampainya di taman itu, Yesus berkata kepada para murid-Nya :
Yesus
: "Duduklah di sini, sementara Aku berdoa. Hati-Ku sangat sedih seperti
mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku”
Para murid memberikan
gesture tubuh “mengiyakan”
Narator : Ia maju sedikit, lalu sujud berdoa, (dibaca ketika Yesus sudah bersujud) kata-Nya :
Yesus : "Ya Bapa jikalau
sekiranya mungkin biarlah cawan ini lalu daripada-Ku, tetapi janganlah seperti
yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
Yesus meratap
Narator : Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan didapatiNya
mereka sedang tertidur. Lalu Ia berkata kepada Petrus :
Yesus :
"Petrus, Petrus, bangunlah! Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam
dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh dalam
pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging ini lemah."
Narator : Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, (dibaca ketika Yesus sudah bersujud) kata-Nya
:
Yesus :
"Ya... BapaKu, jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku
meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
Yesus meratap
Narator : Setelah itu, Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan didapatiNya
mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat. Ia membiarkan
mereka di situ lalu pergi berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa
yang itu juga.
(Dengan penuh ratapan, Yesus berdoa untuk
ketiga kalinya)
Narator : Sesudah itu Ia datang kepada murid-muridNya dan
berkata kepada mereka :
Para murid saling
membangunkan karena Yesus datang
Yesus : “Lihat, saatnya sudah tiba, bahwa Anak manusia akan diserahkan ke
tangan orang-orang berdosa. (Jeda sampai
rombongan penjaga Bait Allah mulai menghampiri) Bangunlah mari kita pergi,
Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat.”
Narator : Maka datanglah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid Yesus,
dan bersama-sama dengan dia ada serombongan orang yang membawa pedang dan
pentung, suruhan imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua. Orang yang menyerahkan
Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka: “Orang yang akan kucium, itulah Dia.”
Y :
"Siapakah yang kalian cari ?"
Pjg :
"Yesus dari Nazaret" (Serentak)
Y :
"Akulah Dia."
(Rombongan orang itu tersentak kaget
mendengar jawaban Yesus, tak lama kemudian Yudas mendekat ke arah Yesus, dan
mencium-Nya)
Yd : (Yudas maju lalu mecium
pipi Yesus) "Salam, Rabi..."
Y : "Hai teman, untuk itukah engkau datang?”
Pt :
"Pengkhianat !!" (sambil menampar dan menendang Yudas)
Narator : Maka majulah mereka untuk menangkap Yesus. Tetapi Petrus
mengulurkan tangannya, dan menghunuskan pedangnya ke telinga Malkus, hamba Imam
Besar, sehingga putuslah telinganya.
Y :
"Petrus... Petrus... sarungkanlah pedangmu itu!”
(Seketika itu pula Petrus berhenti melawan dan meletakkan pedangnya. Setelah berkata demikian, mendekatlah Yesus ke arah Malkus dan menyembuhkan telinga Malkus dengan memegang bagian telinganya. Melihat kejadian itu, Malkus hanya bisa terdiam)
Y : "Sangkamu Aku
ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk
menangkap Aku? Padahal tiap-tiap hari Aku duduk mengajar di Bait Allah, dan
kamu tidak menangkap aku.”
Narator : Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri. (jeda) Tanpa ada sedikit rasa ampun,
mereka tetap menangkap Yesus dan menggiringNya kehadapan Imam Besar. (Yesus
dibekap dan diseret menuju tempat Imam Besar)
SCENE 2
LATAR : Tempat Hanas-Khayafas
ADEGAN :
- Petrus adegan monolog di tengah penonton
- Selama perjalanan menuju Hanas-Khayafas Yesus
dipukul, tendang, dorong, dll, namun hanya dicertikan secara naratif
- Para imam dan ahli Taurat berkumpul untuk
memfitnah Yesus
- Yesus didorong di hadapan Khayafas
Dialog:
Narator : Sesudah mereka menangkap Yesus, mereka membawa-Nya menghadap
Khayafas, Imam Besar. Di situ berkumpullah Ahli-ahli Taurat dan tua-tua bangsa
Yahudi.
Petrus keluar ke tengah penoton
Narator : Petrus mengikuti Dia dari jauh sampai ke halaman Imam besar, dan sesudah masuk ke dalam, Ia duduk di antara pengawal untuk melihat kesudahan perkara itu. Imam-imam kepala yang ada di Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati. Walaupun tampil banyak saksi dusta, mereka tidak menemukan kesalahan apapun pada-Nya. Dan akhirnya seseorangpun berkata kepada Yesus : “Orang ini berkata: Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan membangunNya kembali dalam waktu 3 hari”. Lalu Imam Kepala yang berdiri di situ berkata kepadaNya : “Tidakkah engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi terhadap Engkau?” Yesus pun hanya terdiam dan tidak menjawab. Imam Kepala kembali berkata kepada-Nya : “Demi Allah yang Hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias Anak Allah?” Jawab Yesus : “Engkau sendiri yang mengatakannya”
Narator : Mendengar kesaksian Yesus itu, Imam-imam Kepala, Ahli Taurat dan Orang Yahudi semakin murka, dan satu suara yang bulat, mereka menginginkan agar Yesus dihukum mati.
Sementara itu Petrus masih di luar halaman. (Petrus mulai berdiri dan menuju ke tengah penonton). Maka datanglah seorang hamba perempuan kepadanya, katanya : “Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus orang Galilea itu?”. Tetapi ia menyangkal di depan semua orang katanya:
Pr : “Aku tidak tahu apa yang engkau maksud”. (Petrus berpindah tempat)
Ketika ia pergi ke pintu gerbang, seorang hamba lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang yang berada di situ : “Bukankah orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu?”. Dan ia menyangkalnya pula dengan bersumpah, katanya :
Pr : “Aku tidak kenal orang itu!”. (Petrus berpindah tempat)
Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan berkata : “Pasti engkau salah seorang dari mereka, itu nyata dari bahasamu”. Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah. Sekali lagi Petrus menjawab :
Pr : “Tidak, aku tidak mengenal orang itu”.
Seketika itu berkokoklah ayam. Maka, teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya : “Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku 3 kali”. Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya. (Petrus menggambarkan kesedihan dan penyesalan terhadap dirinya sendiri, lalu ia pergi keluar dari tengah penonton)
SCENE 3
LATAR : Yesus dihadapan Pilatus
ADEGAN :
- Yesus didampingi 2 Penjaga Bait Allah berdiri
di depan Istana Pilatus, dengan Imam Agung, orang Farisi dan juga orang-orang Yahudi
berada di belakang mereka
- Pilatus keluar dari ruangan bersama kepala
prajurit
- Yesus didera (cambuk, dll)
YESUS DIGIRING KE PILATUS
Dialog :
Narator : Pagi-pagi benar Imam-Imam Kepala bersama tua-tua dan ahli-ahli
Taurat, serta seluruh Mahkamah Agama sudah bulat mufakatnya. Mereka tetap
membelenggu Yesus, lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus. (jeda) Selama perjalanan menuju istana
Pilatus, ternyata beberapa murid Yesus ada yang turut serta mengikutinya, salah
satunya adalah Petrus. (Dibacakan ketika
rombongan sudah sampai di depan altar) Sesampainya di depan kediaman Pilatus,
bersoraklah para imam kepala, kaum farisi, dan orang-orang Yahudi.
IA1 : "Tuan Pilatus!? Tuan Pilatus! Kami membawa orang ini untuk
diadili!"
KP : "Hai kalian orang Yahudi.. Sepagi ini kalian sudah datang
kemari.. Apa yang kalian inginkan?"
IA2 :
"Kami di sini untuk mengadili orang yang menentang Kaisar… Dan mengaku
diriNya putra Allah."
KP : "Bukankah beberapa hari yang lalu kalian mengelu-elukan Dia
sebagai Raja …
Mengapa sekarang kalian malah menangkap Dia?"
IA3 : "Karena itulah, kami membawa orang ini untuk diadili dan dihukum!!"
Pilatus keluar menemui mereka
Pl : "Siapakah orang yang kalian bawa kemari?”
R1 :
"Tuan harus menghukum Dia, sebab Dia telah menghasut orang banyak untuk
melakukan pemberontakan."
R2 :
"Ia mengatakan bahwa diri-Nya adalah Raja, jika demikian maka Dia melawan
Kaisar!!!"
R3 :
"Ia mengakui diri-Nya adalah Putra Allah, Dia menghujat Allah! Hukum
Dia!!!"
Rakyat bergemuruh
IM1:
"Tentu saja orang ini tidak kami serahkan kepada Tuan, seandainya Dia
tidak berbuat kesalahan."
Pl : "Kalau begitu, kenapa kalian tidak adili Dia dengan hukum
Tauratmu sendiri."
IK2 : "Kami tidak mempunyai
kuasa untuk menjatuhkan hukuman mati. Hukum Taurat kami tidak memperbolehkan
kami untuk membunuh seseorang"
Pilatus mendekat kepada Yesus
Pl : "Baiklah, aku akan bertanya pada orang
ini. Apakah Engkau Raja orang Yahudi?"
Y : "Apakah pertanyaan itu timbul dari pikiran tuan sendiri? Ataukah
tuan mengetahuinya dari orang lain yang mengatakan itu tentang Aku?"
Pl : "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsamu sendiri, serta Imam Kepala
menyerahkan Engkau
kepadaku"
Y : "Kerajaan-Ku bukan di dunia ini. Jika KerajaanKu dari dunia ini,
pastilah para hamba-Ku akan melawan. Tapi kerajaan-Ku dari tempat ini."
Pl : "Jadi benar, Engkau adalah Raja?!"
Y : "Seperti
yang engkau katakana sendiri, Aku adalah Raja. Untuk itulah Aku lahir ke dunia
ini, yakni untuk menyampaikan Kebenaran”
Lalu Pilatus berjalan keluar kepada rakyat.
Pl : "Aku tidak menemukan kesalahan apapun atas
orang ini. Apa yang kalian kehendaki padaku terhadap Rajamu?"
R1 :
"Dia bukan Raja kami!!!!" (Rakyat bergemuruh menyaut)
R2 :
"Kami tidak memiliki Raja seperti Dia! Hukum Dia!!!" (Rakyat
bergemuruh lebih keras)
F1:
"Raja kami adalah Kaisar. Hukum Dia!!!! Jika engkau tidak menghukumNya,
engkau bukanlah sahabat Kaisar!!"
Rakyat bergemuruh sangat keras, Pilatus bimbang atas desakan banyak orang
Pl :
"Orang ini tidak mempunyai kesalahan apapun, tetapi bawa dan cambuklah
Dia. Lalu aku akan membebaskan-Nya."
Proses pencambukan, setelah dicambuk Yesus
dipakaikan jubah ungu dan juga mahkota duri.
Pr1 : "Ayo! Beri Dia jubah dan mahkota" (jubah
ungu dikenakan pada Yesus)
Pr2 : "Wah, rupanya Kau cocok menjadi Raja!!"
Pr1 : "Salam, hai Raja orang Yahudi!! Apakah Engkau tidak mendengar
salamku? (menampar)
Setelah puas menyiksa dan mengolok-olok,
Yesus kembali dibawa ke hadapan Pilatus
Narator: Telah menjadi kebiasaan untuk membebaskan satu orang
hukuman pada tiap-tiap hari raya Paskah orang Yahudi, menurut permintaan orang
banyak. Dan pada waktu itu adalah seorang yang bernama Barabas sedang
dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan
pembunuhan dalam pemberontakan. Maka orang banyak meminta supaya Barabas
dibebaskan.
Pl :
"Dengar, biasanya menjelang Hari Raya Paskah Yahudi, aku membebaskan
seorang tahanan bagimu. Biarlah aku membebaskan Dia. Lihatlah Dia aku telah
menghukumnya.."
F1 : Jangan bebaskan Dia!! Hukum Dia!!
F2 : Bebaskan! Barabas! Barabas!
(Rakyat
berteriak dengan lantang, disambung dengan rakyat yang berteriak “Bebaskan
Barabas…!! Bebaskan Barabas…!!)
F2 :
"Jangan Dia, melainkan Barabas!!"
Pl :
"Prajurit, bawa Barabas kemari."
Pr3 :
"Baik Yang Mulia." (Dua orang prajurit membawa Barabas ke hadapan
Pilatus; Barabas dengan wajah angkuh nan sombong serta meronta-ronta ketika
digiring oleh prajurit)
Pl :
"Sekali lagi aku berkata kepadamu, mana yang kalian kehendaki untuk aku
bebaskan? Barabas, ataukah Yesus, Raja orang Yahudi?"
R :
"Bebaskan Barabas!!!" (saling bersautan)
Pl : "Barabas, kamu dengar sendiri. Hari ini kamu Bebas. Prajurit,
lepaskan dia!"
P3 : "Baik Yang Mulia."
B : "Hahaha... Dasar orang-orang bodoh. Kalian menginginkan aku
bebas? Apa kalian tidak takut, aku akan membunuh dan mencuri harta
kalian?" (Melihat ke arah Yesus) "Hai kau! Kau akan merasakan
sendiri betapa kejam orang-orang ini akan menyiksa Engkau. Puih!" ( Barabas
meludahi Yesus) "ha..ha..ha..."
Narator :Tidak ada alasan lagi bagi Pilatus untuk menghukum Yesus. Akan
tetapi, karena kekacauan dan desakan orang banyak membuat Pilatus menjadi ragu
dan bimbang.
Pl :
"Lihat orang ini! Aku membawa Dia keluar kepadamu supaya kalian tahu bahwa
aku tidak menemukan kesalahan apapun untuk menghukum orang ini. “
R :
"Salibkan dia!! Kami tidak mempunyai raja seperti Dia! Bunuh dia! Bunuh
dia !"
Rakyat berteriak
sahut menyahut, kondisi semakin kacau, Pilatus tak mampu menahan
Pl :
"Ambil sendiri dan salibkanlah Dia..! Sebab aku tidak menemukan alasan apapun
untuk menghukum mati orang ini." (Pilatus
frustasi)
R :
"Bunuh dia! Dia harus Mati !"
Pilatus berbicara
kepada Yesus
Pl :
"Darimana Engkau? Apakah Engkau tidak mau berbicara kepadaku? Apakah
Engkau tidak tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan atau menyalibkan
Engkau? (mendekat dan berbicara pada Yesus dengan suara sedikit gemas).
Y : "Tuan tidak mempunyai
kuasa atas diri Saya. Kecuali kuasa itu dari Atas, maka orang orang yang
menyerahkan Saya pada Tuan lebih besar dosanya."
IA2 :
"Kalau tuan membebaskan Dia, tuan bukan sahabat Kaisar. Setiap orang yang
mengaku dirinya Raja, Dia melawan Kaisar."
R : "Yaa… benar… Buang dia!! Salibkan Dia!! Salibkan Dia!!"
R : “Bunuh Dia!!! Salibkan
Dia!!!” (Rakyat bergemuruh kacau)
Pilatus berjalan lalu mencuci tangan dan
berkata.
Pl : "Aku tidak bertanggung jawab atas darah Orang
ini. Prajurit, bawa orang ini kepada orang Yahudi untuk disalibkan!"
P1 :
"Baik Yang Mulia.." (sambil menyeret Yesus keluar dari istana
Pilatus)
Pl :
"Prajurit! Jangan lupa tempelkan tulisan ini di kayu salib tempat Raja
Yahudi ini."
IA1: "Gubernur Pilatus,
Janganlah engkau menulis Raja Orang Yahudi. Kami tidak memiliki raja seperti
Dia, yang mengaku Putra Allah."
Pl :
"Sekali kutulis, tetap kutulis! Prajurit laksanakan!"
Pr2 :
"Baik yang Mulia!"
SCENE 4
LATAR : Yesus memanggul Salib
ADEGAN :
- Prajurit memberikan salib untuk dipanggul
menuju bukit golgota
- Perjalanan memanggul salib
Dialog :
Narator : Yesus tidak bersalah namun dijatuhi
hukuman mati. Setelah diolok-olok, diludahi, dimahkotai duri dan disesah, Yesus
dibawa keluar dari tempat itu untuk disalibkan. Sambil memikul salibNya Yesus diarak pergi menuju sebuah tempat
berbahasa Ibrani yang bernama “GOLGOTA”, yang artinya Tempat Tengkorak.
KP : "Ayo prajurit, bukalah
mantel ungu itu (salah seorang membuka mantel Yesus dan memakaikan jubah putih).
Dimana salibnya?"
(beberapa prajurit keluar mengambilsalib
(prajurit 1,2,dan 3)
Pr1 : "Paksa Dia pikul salib sampai kepuncak Golgota."
(Yesus mulai memikul salib, dan mulai
berjalan)
SCENE 5
LATAR : Yesus Jatuh Pertama kalinya di Bawah
Salib
ADEGAN :
- Yesus terjatuh dibawah salib pertama kali
- Para prajurit dan orang-orang farisi memukul,
mencambuk, mengolok, dll
Dialog :
Narator : Di tengah perjalanNya, Yesus pun jatuh untuk pertama
kalinya. Orang farisi (sebagian rakyat)
mengolok – olok, da nada pula yang melempari batu kepadaNya.
F1 : "Baru berjalan sudah jatuh. Lemah!!" (Sambil menunjuk
Yesus)
F2 : "Dia hanya berpura – pura itu. Bangunkan Dia!!
Prajurit berteriak di depan wajah Yesus.
Pr2 : "Bangun!!"
Pr3 : "Cepat bangun!!" (Prajurit menyiksa Yesus)
Yesus hanya diam dan berusaha berdiri tapi
tidak sanggup, dan prajurit membangunkan Yesus dengan paksa.
SCENE 6
LATAR : Yesus Berjumpa dengan IbuNya
ADEGAN :
- Yesus terjatuh dan Maria menghampiri Yesus dengan
rasa iba
- Yesus meninggalkan Maria
Dialog :
Narator : Yesuspun terjatuh lagi dengan posisi berlutut. Kemudian dari
kerumunan, Maria datang menghampiri Yesus. Dengan wajah menangis, Maria
memegang wajah Yesus dan memandangNya penuh arti.
(Yesus dan Maria saling menatap dan memberi kekuatan)
Pr2 : "Ayo, semua minggir ! Ayo jalan!"
Prajurit memisahkan mereka dan menyuruh Yesus
untuk memanggul salibNya lagi.
Sedangkan Maria, tetap berlutut di tempat
sampai semua kerumunan lewat.
SCENE 7
LATAR : Yesus Ditolong Simon dari Kirene
ADEGAN :
- Yesus kelelahan dan prajurit menyuruh salah
seorang yang berada disana untuk membantu Yesus
- Simon dari Kirine membantu memanggul salib
Yesus
Dialog :
Narator : Karena tempat yang dituju masih jauh, dan
Yesus yang tengah berjalan tertatih-tatih, akhirnya membuat para prajurit
menjadi khawatir jika Yesus tak mampu melanjutkan perjalanan ke Golgota. Kepala
prajurit pun mencekal tangan Simon, seorang peladang dari Kirene yang tengah
berpapasan di situ.
Pr4 : "Hei Kamu, ke sini!!!" (mendatangi Simon)
Sm : "Tidak! Jangan Aku!! Yang lain saja"
Pr7 : "Cepat kesini! Bantu Dia!" (2 prajurit menangkap Simon
dan memaksanya memanggul Salib)
Sm :
"Mengapa aku??? Ada banyak orang di sini, mengapa harus aku yang membantu
Dia? Aku lelah seharian bekerja. Aku pun bukan orang sini. Aku tidak sengaja
lewat jalan ini. Lalu, mengapa aku!!!??"
Pr5 :
"Jangan banyak bicara, Ayo bantu angkat salib itu!"
Para prajurit menyerahkan salib kepada Simon.
Wajah Simon menampakkan perasaan tidak ikhlas. Ia dipaksa memanggul salib.
Sesekali, Simon memandang Yesus
SCENE 8
LATAR : Veronika Mengusapi Wajah Yesus
ADEGAN :
- Yesus terjatuh dan Veronika datang menghampiri
- Prajurit memisahkan dan menendang gelas dari
veronika
Dialog :
Narator: Simon memanggul salib untuk Yesus, sementara Yesus berjalan
sempoyongan di depannya. Caci maki, tendangan, dan cambukan masih menghujam
badannya. Wajah Yesus terlihat sangatlah kotor penuh keringat dan debu, Ia
dihina dan dihindari orang sehingga orang menutup muka terhadap Dia. Dari
banyaknya kerumunan orang di sana terlihat salah seorang wanita keluar dari
kerumunan, wanita itu ialah Veronica.
Veronika keluar dari kerumunan, mengambil
sapu tanganNya dan mengusapkan ke wajah Yesus.
Vr : "Wajah ini penuh luka dan darah,
perkenankan hamba mengusap wajahMu, Tuan."
Setelah itu Veronika mengambil wadah untuk
memberi Yesus minum, namun prajurit menemukannya dan menendangnya sampai
tumpah.
Vr : "Semoga ini bisa sedikit meringankan bebanMu."
(Veronica memberikan segelas air minum)
Prajurit menampih gelas pemberian
Veronica hingga tumpah ke tanah
Pr4 : "Ayo Jalan !" (sambil menyibak kerumunan orang di sana)
SCENE 9
LATAR : Yesus Jatuh Kedua Kalinya
ADEGAN :
- Yesus terjatuh dibawah salib pertama kali
- Para prajurit dan orang-orang farisi memukul,
mencambuk, mengolok, dll
Dialog :
Narator : Meskipun sudah ditolong oleh Simon dari Kirene, tubuh Yesus
tidak bertambah segar. Perjalanan masih jauh. Yesus semakin payah, untuk kedua
kalinya Yesus terjatuh. Meskipun begitu Ia bangun lagi meneruskan perjalanan
tanpa mengeluh.
Sm:
"Kita hampir tiba. Kau terlihat sudah lelah. Apa Kau masih bisa
melanjutkannya ?" (sambil membantu Yesus berdiri dan memapah Yesus)
Yesus diam dan berusaha untuk bangkit berdiri
sambil dibantu Simon Kirene
Narator : Meskipun begitu Ia bangun lagi meneruskan
perjalanan tanpa mengeluh.
SCENE 10
LATAR : Yesus Menghibur Wanita-Wanita
Menangis
ADEGAN :
- Wanita Yerusalem menangis iba melihat Yesus
Narator: Setelah melanjutkan perjalananNya, Yesus pun melewati beberapa
kerumunan wanita yang menyaksikan diriNya disiksa. Yesus pun berhenti di depan
mereka dan memandang wanita-wanita itu serta menghiburnya.
WY: "Kenapa orang ini hingga
dihukum begitu hebatnya..? Apa salahnya? Hingga begitu berat siksa yang
diterimanya. Dosa apakah orangtuanya, hingga anaknya menderita seperti
ini.."
Y :
"Janganlah kalian menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri
dan anak-anakmu."
Prajurit meyuruh Yesus untuk melanjutkan
perjalanan.
Pr2 : "Cepat minggir! Ayo jalan!"
SCENE 11
LATAR : Yesus Jatuh Ketiga Kalinya
ADEGAN :
- Yesus terjatuh dibawah salib pertama kali
- Para prajurit dan orang-orang farisi memukul,
mencambuk, mengolok, dll
Dialog :
Narator : Tubuh Yesus semkin lemah tidak mampu menahan beban salib yang
berat. Untuk ketiga kalinya Yesus terjatuh.
Sm :
"Tujuan kita sudah terlihat.. "
Saat mau membantu Yesus berdiri, prajurit menendang Dia dan mengusir Kirene
Pr3: "Sudah cukup tugasmu sampai disini..Pergi kamu
sekarang!!"(Beberapa prajurit menyeret Simon keluar)
Kirene tidak dapat berkata apa – apa dan
berdoa sambil melihat ke arah Yesus
Sm: "Semoga Kau dikuatkan dan dapat melewati semua
siksaan ini." (Kemudian Simon pergi)
Yesus diam dan diseret oleh prajurit untuk berdiri.
Narator : Yesus pun tetap berusaha bangun. Tekad-Nya untuk menyelesaikan perjalanan tetap teguh walaupun dengan sisa-sisa tenaga yang ada.
SCENE 12
LATAR : Pakaian Yesus Ditanggalkan
ADEGAN :
- Tiba di bukit golgota
- Pakaian Yesus ditanggalkan
Dialog :
Narator : Yesus sudah sampai di Golgota. Para Prajurit
mempersiapkan tempat penyaliban dan menyeretnya dengan paksa, lalu melucuti
jubahNya. Yesus dicampakkan sendiri. Beberapa prajurit menyiapkan salib dan
prajurit yang lainnya malah berebut jubah Yesus. Akhirnya, mereka bermain undi
dan seorang Prajurit menang undian. Seperti ada tertulis pada Kitab Suci.
Sebelumnya salib Yesus diangkat oleh beberapa
prajurit dari pundak Yesus, setelah itu
membuka pakaian Yesus dengan begitu kasar.
Pr1 : "Angkat tanganMu!!!" (melepas pakaian Yesus, serta saling
berebut)
Pr3 : "Daripada saling berebut, kita potong saja menjadi 4 bagian untuk
kita masing-masing."
Pr2 :
"Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi kita undi saja."
Pr4 : "Aku menang!!" (sambil meraih jubah
Yesus dan mengayunkannnya dengan wajah dan hati yang bahagia.)
KP : "Mari kita selesaikan tugas kita."
SCENE 13
LATAR : Yesus dipaku pada Kayu Salib
ADEGAN :
- Yesus disalibkan
Dialog :
Jeda yang agak lama, proses Yesus di Salib
(pemakuan, sampai salib didirikan)
Narator : Bersamaan dengan Yesus, terdapat 2 penjahat yang
juga disalibkan pada saat itu.
Pj1 : "Bukankah Engkau Kristus? Selamatkan lah diri-Mu dan juga kami!"
Imam :
"Engkau berkata bisa menghancurkan Bait Allah dan membangunnya kembali
dalam
waktu 3 hari. Namun, Engkau tidak bisa turun
dari salib itu. Jika engkau Mesias turunlah dari salib itu, agar kami dapat melihat dan percaya."
Y : "Bapa, Ampuni mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka
perbuat"
Pj2 : "Dengarlah, Dia berdoa untukmu. Tidakkah engkau takut kepada
Allah, sebab engkau menerima hukuman yang sama ? Kita sudah selayaknya dihukum,
sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi Orang
ini tidak berbuat sesuatu yang salah. Aku ikhlas dengan hukuman yang aku terima."
Kemudian melihat kearah Yesus
Pj2 : "Yesus, ingatlah aku, apabila Engkau
datang sebagai Raja."
Y :
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada
bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
SCENE 14
LATAR : Yesus Wafat di Kayu Salib
ADEGAN :
- Yesus wafat di kayu salib dan umat hening
- Yesus menyerahkan maria pada yohanes, dan
sebaliknya
- Maria menangis dibawah salib Yesus
Dialog :
Narator : Memandang dari kayu salib, Kristus melihat orang yang dikasihi-Nya,
yaitu Ibu-Nya, Maria, saudara ibunya Maria istri Kleopas, Maria Magdalena, dan
murid-Nya yang terkasih, Yohanes. Dengan sisa-sisa nafas-Nya, Kristus
memberikan pesan terakhir kepada Ibu dan murid kesayanganNya yang tengah
bersimpu di bawah kayu salibNya.
M : "Daging dari
dagingku… Hati dari hatiku… Biarkan aku mati bersamamu."
Y : "Ibu.. Inilah anakmu. Dan kau Yohanes, Inilah Ibumu.."
Maria mencium kaki Yesus
Narator : Dan sejak itu, para murid menerima Maria dalam rumahnya.
(jeda)
Y : "Aku haus"
Narator : Mendengar perkataan Yesus, salah seorang prajuritpun mengambil bunga
karang yang ditusukkannya pada sebatang buluh kemudian mencelupkannya ke wadah
yang berisikan anggur asam, dan mengarahkannya ke mulut Yesus.
Narator : Yesus sadar, bahwa segala sesuatu sudah terlaksana, maka untuk menepati Kitab Suci, Yesus
berkata :
Yesus menengadah ke langit dan Ia berteriak dengan suara nyaring
Y : "Eli, Eli, lama sabakhtani ?"
IA1 : "Ia memanggil Elia!!" (sambil memandangan dan berbisik
dengan imam kepala yang lainnya)
Y : "Sudah selesai. Ya, Bapa, kedalam tangan-Mu Ku-serahkan
nyawa-Ku."
Narator : Sesudah mengatakan demikian, akhirnya Ia menyerahkan
nyawa-Nya...
Narator :
MARI KITA BERLUTUT DAN HENING
SEJENAK
Semua hening sejenak, merenungkan wafat Yesus
Narator : Kejadian itu disaksikan dengan jelas oleh para
prajurit dan semua orang yang berada
di sekitar salib Yesus. Para prajurit dan
orang-orang pun berlarian ketika merasakan adanya
getaran gempa bumi. Hanya tersisa beberapa orang
saja di dekat salib Yesus
Narator : Karena hari itu adalah hari persiapan, dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib, maka orang-orang Yahudi meminta kepada Pilatus supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan diturunkan.
Narator : Maka salah salah prajurit-prajurit itu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain, yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus.
Narator : Tetapi ketika tiba kepada Yesus, mereka melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kakiNya. Seorang dari prajurit itu menikam lambungNya dengan tombak, segera mengalirlah keluar darah dan air.
KP : "Sungguh... orang ini Anak Allah"
SCENE 15
LATAR : Yesus Diturunkan dari Salib
ADEGAN :
- Yusuf meminta jenasah Yesus diturunkan
- Yesus diturunkan dari salib dan diberikan
dipangkuan MariA
Dialog :
Prajurit mematahkan kaki kedua penjahat.
Kemudian Yesus ditusuk dengan tombak untuk memastikan apakah sudah meninggal.
Setelah itu prajurit minggir.
Maria mendekati salib Yesus
dan menangis melihat Anaknya.
Yh :
"Aku kasihan melihat Maria. Dapatkah kau meminta ijin kepada kepala
prajurit untuk menurunkan jenazah Yesus agar jenazahnya dapat kita makamkan?
"
Yf : "Baiklah."
Yusuf berjalan menghampiri
kerumunan pasukan dan menemui kepala prajurit.
Yf : "Dapatkah aku meminta jenazah Yesus?
Akuinginmemberikanpemakaman yang layakuntuknya."
KP :
"Baiklah..Kau boleh membawa jenazah-Nya"
Narator : Di dekat salib Yesus berdirilah Maria Ibunya,
saudara ibunya, Maria istri Kleopas dan Maria Magdalena. Karena hari itu menjelang hari Raya Paskah, maka Yusup dari
Arimatea meminta kepada Kepala Prajurit
untuk menurunkan jenazah Yesus serta merawat jenazah Yesus. Dan pada saat
penurunan jenazah Yesus, Maria, ibuNya tidak
dapat membendung kesedihannya. Ia pun memohon untuk dapat memeluk jenazah Yesus sekali lagi.
Yusuf dibantu Nikodemus, Yohanes, dan teman –
teman yang lain menurunkan jenazah Yesus. Jenazah Yesus diberikan ke pangkuan
Maria. Maria menangis melihat Yesus
SCENE 16
LATAR : Yesus Dimakamkan
ADEGAN :
Narator : Para murid mengambil jenasah Yesus mengafani dengan kain lenan
dan meminyaki-Nya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi. Mereka
menguburkan jenazah Yesus di dalam kubur baru yang belum pernah digunakan sama
sekali.
0 comments