1. Doa Bagiku
Pertama-tama
doa saya jadikan sebuah kebutuhan belaka yang terkadang butuh dan terkadang
tidak butuh. Butuh apabila ada kebutuhan
yang saya minta dan harapkan dari Tuhan,
apabila tidak butuh seolah-olah saya tidak membutuhkan Tuhan. Sejak masuk
Seminari doa bagi saya tetap sebagai sebuah kebutuhan, karena kebiasaan sulit
untuk dirubah. Kebiasaan berubah
berdasarkan niat dan kemauan untuk merubah. Doa saya jadikan untuk
kebutuhan bila ada kesulitan yang menerjang hidup seperti orang munafik yang
berdoa di tempat-tempat ibadat, tikungan- tikungan jalan raya, supaya dilihat
banyak orang, apabila hidup dalam kesenangan lupa untuk berdoa dan mengucap
syukur kepadanya.
Pengalaman
berdoa dalam kehidupan saya di Seminari sangat banyak. Ketika membutuhkan Tuhan
saya senantiasa untuk berdoa untuk meminta pertolongan dalam Tuhan. Tidak ada
henti-hentinya untuk berdoa seperti bertele-tele dalam berdoa, seperti tidak
menengenal Bapa. Apabila tidak ada masalah, saya jarang untuk berdoa untuk
mengucap syukur kepadanya. Masalah-masalah
yang pernah saya hadapi di dalam kehidupan di Seminari seperti : Ulangan,
panggilan lemah, dan pergulatan dalam hati. Cerita saya ketika mendapat masalah
dalam kehidupan di seminari akan melakukan doa dengan rajin. Pertama-tama saya
merasakan dan mengoreksi diri apabila masalah telah menghantui dan akan membuat
saya merasa takut dalam kehidupan. Setelah itu saya akan berdoa tanpa henti.
Ketika jam rekreasi berdoa, jam study berdoa, dan segala waktu pun saya buat
untuk berdoa,akan tetapi saya yakin berdoa adalah sumber kekuatan untuk
menyelesaikan masalah dalam kehidupan. Saya yakin dan percaya bahwa Tuhan
selalu senantiasa menolong umatnya yang kesusahan, meskipun umatnya berdoa bila
ada kebutuhan saja. Dalam berdoa, saya menemukan kegelisahan dalam berdoa,
karena berdoa saya jadikan untuk senjata sementara atau bila ada kebutuhan
mendesak dalam menghadapi masalah, namun apabila tidak ada masalah tidak akan
berdoa. Dalam berdoa saya biasanya dengan kata-kata indah dan bertele-tele
berharap doanya selalu dikabulkan, padahal yang dibutuhkan dalam berdoa adalah
menyatakan hati kepada Allah. Itulah pengalaman saya ketika membutuhkan doa
dalam kehidupan.
Ketika tidak ada
masalah, saya tidak membutuhkan doa dalam kehidupan. Serasa kehidupan ini penuh
dengan kesenangan, tetapi tidak ada iman yang meneguhkan hati. Hidup serasa
hampa meskipun tidak ada masalah. Berdoa menjadi malas-malasan, tidak seperti
ketika mendapatkan masalah, ketika mendapatkan masalah rajin untuk berdoa.
Pengalaman berdoa, ketika tidak ada masalah
dalam kehidupan. Berdoa tidak ada niat, seperti orang yang tidak ada tujuan
dalam perjalanan, mungkin yang saya bayangkan sekarang bila orang tidak ada
arah tujuan dalam perjalanan akan tersesat dalam perjalanannya dan tidak akan
sampai dalam tujuan yang diinginkan. Sama halnya dengan saya, saya tidak ada
arah tujuan untuk berdoa, ya sekedar melakukan berdoa saja. Ketika jam rekreasi
ya saya buat rekreasi, tidak seperti halnya ketika menghadapi masalah, biasanya
kalau sudah mendapat masalah jam rekreasi saya buat untuk berdoa, sama halnya ketika
jam study ya saya buat untuk study
tidak untuk berdoa, ketika mendapat masalah jam study ya saya buat untuk berdoa. Itulah berdoa yang saya rasakan
selama ini. Sebenarnya yang dicari dalam berdoa bukan ada masalah atau tidak
ada masalah , tetapi doa adalah ungkapan iman, menyatakan iman dan kasih, dan
untuk menuju hidup rohani. Allah mencintai semua umat manusia yang bertekun
berdoa kepadaNya, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepadanya.
Seiring berjalannya waktu,
saya menyadari tentang berdoa. Berdoa bukan merupakan kebutuhan semata yang
sewaktu-waktu butuh Tuhan dan sewaktu-waktu tidak membutuhkan Tuhan, tetapi
berdoa adalah hubungan komunikasi dengan Tuhan dan percaya bahwa Tuhan itu
hadir dalam diri. Berdoa juga merupakan sumber perkembangan rohani yang perlu
ditingkatkan bagi diri saya sendiri, karena berdoa dibutuhkan oleh semua orang
untuk mengembangkan iman akan Kristus dan juga sumber kekuatan yang tidak ada
gantinya. Usaha saja tidak akan berhasil tanpa bantuan doa untuk mendatangkan
Roh Kudus yang selalu hadir dalam keberhasilan usaha yang telah diperjuangkan.
Perkembangan doa saya
pada saat kelas IV ini semakin meningkat, karena menyadari sudah dewasa dalam
iman dan juga menyadari bahwa sebentar lagi akan menjadi seorang imam. Saya
mempunyai banyak pengalaman dalam berdoa. Di kelas IV ini berdoa sangat penting
bagi saya, karena umat stasi minta didoakan, perlunya meninggkatkan panggilan
dengan cara berdoa, dan mengembangkan hidup rohani di kelas IV. Permasalahannya
sekarang bukan membutuhkan Tuhan atau tidak, tetapi sudah sadar akan kedewasaan
iman. Doa bagi saya di kelas IV lebih penting dari segala apapun, apalagi sudah
menjadi calon frater bagi stasi Cungkup.
Inilah pengalaman saya
dalam berdoa. Saya selalu membutuhkan Tuhan dalam segala keadaan apapun yang
saya alami, sedih, senang, gembira, susah, duka, galau. Saya tetap membutuhkan
Tuhan.
2. Perikop Injil
Hal berdoa
Matius 6:5-8
Dan apabila kamu
berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya
dengan berdiri di dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan di jalan
raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: sesungguhnya mereka
sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu ,
tutuplah pintu berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka
Bapamu melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu, lagipula dalam doamu
itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan kamu tidak mengenal Allah.
Mereka menyangka karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi
janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan,
sebelum kamu minta kepadanya.
3.
Sumber Dokumen gereja
Doa
berarti mengarahkan hati kepada Allah. Ketika seseorang berdoa, ia masuk dalam
hubungan yang hidup dengan Allah.[2558-2565]
Doa adalah pintu gerbang untuk
berkomunikasi dengan Allah. Seseorang yang berdoa tidak lagi hidup untuk
dirinya sendiri dan oleh kekuatannya sendiri. Dia tahu ada Allah tempat dia
dapat bercakap-cakap. Orang yang berdosa semakin mempercayakan diri kepada Allah.
Selama hidup di dunia, manusia mencari kesatuan dengan Allah yang suatu hari
nanti akan dijumpai muka dengan muka. Maka, usaha untuk berdoa setiap hari
adalah bagian dari kehidupan orang Kristen. Tentu, seseorang tidak dapat
belajar berdoa dengan cara yang sama dengan belajar teknik. Betapapun aneh
kedengarannya, namun harus dikatakan bahwa doa adalah anugerah yang dapat
melalui doa.
Tidak. Seseorang yang berdoa hanya ketika
dia merasa suka berdoa berarti tidak serius menerima Allah, dan akan berhenti
berdoa. Doa tumbuh subur dengan kesetiaan.[2650]
Doa
kristiani adalah doa dalam sikap iman, harapan, dan kasih. Hal ini berarti
bertekun dan bersedia menyerahkan diri pada kehendak Tuhan.[2656-2658,2662]
Seseorang Kristen yang berdoa
akan melangkah keluar dari dirinya dan
masuk ke dalam sikap iman kepercayaan pada satu Allah dan Tuhan. Pada saat yang
sama, dia menempatkan seluruh harapannya kepada Allah: Allah akan mendengarkan,
mengerti, menerima dan menyempurnakannya. Santo Yohanes Bosco berkata:” Untuk
mengetahui kehendak Tuhan tiga hal disyaratkan: Berdoa, menunggu, dan memohon
nasihat”. Akhirnya, doa Kristen selalu merupakan ungkapan cinta, yang berasal
dari cinta kristus, dan mencari cinta ilahi.
Sejak
awal mula, orang-orang Kristen berdoa paling sedikit pada pagi hari, sebelum
dan sesudah makan, serta pada malam hari. Seseorang yang tidak berdoa secara
teratur cepat atau lambat tidak akan berdoa sama sekali.[2697-2698,2720]
Barangsiapa mencintai seseorang,
dan dalam waktu yang lama tidak pernah memberikan tanda-tanda cinta kepada
orang yang dicintainya itu, sebenarnya ia tidak sungguh-sungguh mencintainya.
Demikian juga cinta kita kepada Allah. Siapapun yang sungguh mencarinya akan
terus mengirimkan tanda kerinduan atas kebersamaan dan persahabatan dengan
Allah: pada saat bangun di pagi hari menyerahkan hari itu kepada Allah, memohon
berkat dan kehadiranNya dalam setiap pertemuan dan kebutuhan, berterima kasih
kepadaNya, terutama pada waktu makan, diakhiri hari kembali menyerahkan semua
ke dalam tanganNya mohon pengampunan dan berdoa untuk kedamaian diri sendiri
dan sesama. Suatu hari yang baik-penuh tanda kehadiran Allah dalam hidup.
Sangat
mungkin dilakukan. Doa sangat diperlukan. Doa dan kehidupan tidak bisa
dipisahkan. [2742-2745,2757]
Anda tidak dapat menyenangkan
Allah dengan hanya sedikit kata di pagi dan malam hari. Hidup kita seharusnya
merupakan doa dan doa seharusnya menjadi kehidupan kita. Setiap hidup orang
Kristen juga merupakan kisah doa, satu upaya panjang untuk mencapai persatuan
yang lebih dalam dengan Allah. Karena banyak orang Kristen mengalami kerinduan.
( Katekismus Populer, You Cat
Indonesia,2012,BAB IV:
hlm:264,267,277,286-287)
4.
Kesimpulan
Berdoa bukan berarti membutuhkan Tuhan
ataupun tidak membutuhkan Tuhan, akan tetapi berdoa itu memuliakanNya,
mencurahkan seluruh isi hati kepadaNya dan mendengarkan petunjuk Allah agar
tetap setia pada panggilan. Orang beriman harus berdoa dengan tekun dan rajin,
tanpa membutuhkan permintaan dari Tuhan untuk doanya selalu dikabulkan, tetapi
berdoa dengan tulus iklhas untuk menjadi hidup yang rohani. Doa mengarahkan
hati kepada Allah untuk beserah kepadanya, tanpa adanya pujian dari seseorang,
berdoa terlalu bertele-tele dan berharap doanya selalu dikabulkan, itu berarti
membutuhkan Tuhan saja.
Doa tidak dapat dipisahkan dalam
kehidupan semua orang pasti membutuhkan Tuhan tentunya dengan berdoa. Bedoa
adalah sumber dari segala kekuatan dalam diri semua orang. Dalam kehidupan
orang Kristen sendiri doa merupakan kesatuan yang lebih dengan Allah dan
ungkapan rindu terhadap Allah. Doa juga tidak menuntut orang tersebut harus
selalu berdoa. Berdoa tidak teratur juga tidak membuahkan dosa, namun perlu
diketahui berdoa
untuk kedamaian diri sendiri dan sesama.
Hidup panggilan bagi calon Imam
Sebagai
calon imam berdoa sangat penting untuk memperkuat panggilan. Panggilan tidak
diiringi dengan doa akan mendapatkan godaaan-godaan yang terus menghantuiya.
Panggilan harus diiringi dengan doa agar panggilannya berjalan dengan lancar
sampai yang diinginkan dan dicita-citakan menjadi seorang imam.
Berdoa
bagi seorang calon imam bukan berarti membutuhkan Tuhan ataupun tidak
membutuhkan Tuhan. Ketika susah membutuhkan Tuhan. Misalnya: adanya ulangan,
menurunnya panggilan dan adanya godaan dari luar , terkadang calon imam itu
berdoa ketika mendapatkan masalah dan pastinya membutuhkan Tuhan. Ketika tidak
ada masalah tidak membutuhkan Tuhan.misalnya: nilai ulangan baik dan tidak ada
masalah dalam kehidupan di komunitas, terkadang calon imam tidak berdoa ketika
tidak membutuhkan Tuhan. Kita harus selalu berdoa dalam keadaaan apapaun yang
kita alami meskipun keadaan tersebut membuat kita senang, sedih, gembira, dan
gelisah
0 comments